Ribuan Perempuan Bersatu Lawan Kanker Payudara, Cetak Rekor Skrining Massal
Ada fakta mencengangkan, bahwa 70 persen kasus kanker payudara baru terdeteksi pada stadium lanjut
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA–Gelombang kesadaran akan kesehatan payudara menyapu Yogyakarta. Dalam aksi yang belum pernah terjadi sebelumnya, lebih dari seribu perempuan Yogyakarta menunjukkan semangat juang luar biasa dengan berpartisipasi dalam skrining kanker payudara gratis yang diinisiasi oleh Grup Rumah Sakit Siloam melalui program “Semangat Lawan Kanker” (Selangkah).
Kegiatan kolosal yang berlangsung selama tiga hari (28–30 April 2025) di Lippo Plaza Yogyakarta ini bukan hanya mencatatkan rekor partisipasi, tetapi juga mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya deteksi dini.
Semangat kebersamaan dan kepedulian ini turut menguat dengan kehadiran sejumlah tokoh seperti GKR Mangkubumi, Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani, serta jajaran pimpinan Siloam Hospitals Yogyakarta.
GKR Mangkubumi dalam sambutannya menekankan bahwa kesehatan payudara adalah prioritas utama bagi setiap perempuan. “Periksalah payudara secara rutin. Kita sebagai perempuan, kesehatan tubuh adalah prioritas,” tegasnya.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Wawan optimis, inisiatif ini akan membawa kebaikan bagi masyarakat, khususnya kaum perempuan.
“Ada lebih dari 1.000 perempuan yang ditargetkan untuk bisa melakukan screening kanker payudara. Dan ini menjadi satu langkah yang harus kita dukung ke depannya,” katanya.
Siti Nurtata Rizki, CEO Siloam Hospitals Yogyakarta, menggarisbawahi betapa krusialnya skrining dalam memerangi kanker payudara. Ada fakta mencengangkan, bahwa 70 persen kasus kanker payudara baru terdeteksi pada stadium lanjut.
“Bagaimana cara menekan angka itu? Jawabannya hanya satu, yakni skrining secara rutin. Makin cepat terdeteksi, prognosis kesembuhan semakin baik, bahkan bisa sampai 100 persen,” ujarnya penuh harap.
Program Selangkah sendiri telah menunjukkan dampak signifikan sejak diluncurkan pada Maret 2023, berhasil menjangkau lebih dari 33.000 perempuan di 139 desa dan berbagai lapisan masyarakat. Data Dinas Kesehatan DIY tahun 2024 yang mencatat 593 kasus kanker payudara, menjadikannya jenis kanker paling umum pada perempuan di provinsi ini, semakin mengukuhkan urgensi program ini.
“Tak hanya di kota-kota besar, program ini juga melakukan ekspansi layanan yang akan menjangkau 41 lokasi RS Siloam di 28 kota di Indonesia,” jelas Siti Nurtata Rizki, menandakan komitmen Siloam untuk menjangkau lebih banyak perempuan di seluruh negeri.
Lebih dari sekadar skrining, para peserta juga mendapatkan fasilitas tindak lanjut deteksi dini dan kesempatan untuk mengikuti health talk informatif mengenai kanker payudara bersama RS Syubbanul Wathon Magelang. Sinergi antara sektor kesehatan dan pemerintah daerah tercermin dalam kehadiran para tokoh penting, menunjukkan komitmen bersama untuk menyediakan layanan kesehatan yang lebih inklusif.
Sementara, dalam sesi health talk, dr. Alan Anderson Bangun, M.Sc., Sp.Rad dari Siloam Hospitals Yogyakarta menekankan betapa pentingnya deteksi dini, pencegahan, dan penanganan kanker payudara.
“Ketika usia sudah di atas 40 tahun, seluruh perempuan sebaiknya rutin melakukan skrining payudara agar kita bisa mendeteksi secara dini,” imbau dr. Alan.
Hal ini, katanya, terkait erat dengan pentingnya penanganan cepat setelah diagnosis. Penanganan kanker yang sudah terdeteksi, berarti berpacu dengan waktu.
“Penyebaran sel kanker itu harus segera ditangani secepatnya agar tidak menyebar ke jaringan tubuh yang sehat,” pungkasnya. (*)