Penilaian Paritrana Award 2024, Mulai dari Sektor Desa, Keuangan, Perusahaan dan Pemerintah Masuk Nominator

Penilaian Paritrana Award 2024, Mulai dari Sektor Desa, Keuangan, Perusahaan dan Pemerintah Masuk Nominator
Perwakilan dari sejumlah lembaga, saat proses penilaian Paritrana Award 2024 di Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang diwakili oleh Kepala Disnakertrans DIY Aria Nugraha, bersama dengan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Yogyakarta melakukan penilaian Paritrana Award 2024. Penilaian diikuti beberapa nominator calon penerima Paritrana Award 2024 di Gedung Pracimasana, Kepatihan Kompleks Kantor Gubernur DIY, Senin (5/2/2024).

Mulai hari ini kita lakukan penilaian kepada beberapa nominator calon kandidat pemenang Paritrana Award Tahun 2024. Nominatornya mulai dari pemerintah daerah, sektor keuangan, pendidikan, pemangku desa/ kalurahan dan badan usaha/perusahaan,” kata Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Yogyakarta, Rudi Susanto, Selasa (6/2/2024).

Rudi Susanto mengungkapkan, Paritrana Award merupakan ajang penghargaan yang diberikan oleh Presiden RI kepada pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan pelaku usaha meliputi perusahaan skala besar, menengah dan usaha mikro, yang mendukung penuh pelaksanaan jaminan sosial ketenagakerjaan. Penghargaan ini juga melibatkan usaha-usaha sektor layanan publik.

Untuk tahun 2024, di wilayah DIY ada 26 entitas yang masuk sebagai nominator penerima penghargaan Paritrana. Dua di antaranya adalah RS JIH dan Kalurahan Semin.

“Kami senang, kesadaran tentang pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan terus meningkat. Bahkan kesadaran sudah mulai masuk hingga ke desa-desa. Tapi masih menjadi PR kita bersama, bahwa prosentase jumlah peserta dibandingkan jumlah pekerja masih jauh dari ideal. Artinya, masih sangat banyak pekerja kita yang belum terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. Terutama dari sektor pekerja bukan penerima upah (BPU) atau pekerja mandiri,” kata Rudi.

Rudi menyebut, jumlah penduduk bekerja di DIY, saat ini mencapai 1.633.534 orang. Dari jumlah tersebut, yang sudah menjadi peserta BPJamsostek tercatat sebanyak 493.982 orang pekerja, terdiri dari Penerima Upah (PU) sebanyak 345.256 pekerja, BPU 61.323 orang pekerja dan Jasa Konstruksi (Jakon) sebanyak 87.403 pekerja.

Perlu dukungan semua pihak, agar jumlah pekerja yang mendapat perlindungan jaminan sosial BPJamsostek terus meningkat, katanya.

Sebagai nominator kategori kalurahan/desa, perwakilan Kalurahan Semin, Kecamatan Semin Kabupaten Gunungkidul ikut menjalani wawancara yang dilakukan oleh Tim Penilai (terdiri dari unsur pemerintah daerah, ahli dan akademisi, Apindo dan serikat pekerja).

Lurah Semin, Tri Sutarno mengatakan, dirinya masih belum percaya ikut menjadi salah satu kandidat penerima penghargaan Paritrana 2024. Namun, ia mengaku memang sangat serius untuk mengkampanyekan kesadaran pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.

Selain karena amanah undang-undang, jaminan sosial ketenagakerjaan ia anggap memang penting untuk memberikan perlindungan bagi setiap pekerja di Indonesia.

“Kalau untuk perangkat kalurahan atau pamong dan badan musyawarah kalurahan (Bamuskal) sudah 100 persen masuk peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Demikian juga untuk pengurus RT dan RW. Namun untuk lembaga kalurahan baru 70 persen, dan kami akan terus dorong supaya semua masuk. Bahkan untuk petugas posyandu pun sudah masuk, ada 9 anggota dan anggota PKK 4 orang,” kata Sutarno.

Ia mengatakan, penghargaan Paritrana bukanlah tujuan utama. Tekadnya untuk mengikutsertakan seluruh pamong, Bamuskal dan pengurus-pengurus lembaga hingga tingkat pedusunan, merupakan upaya untuk memberikan perlindungan jaminan sosial. Sehingga sewaktu-waktu terjadi risiko, misalnya kecelakaan kerja, mereka sudah mendapat perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan.

Kami ikutkan untuk dua program, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM),” tambahnya.

Bersama Kalurahan Semin, wawancara juga dilakukan terhadap puluhan nominator lainnya. Mereka berasal dari berbagai sektor, termasuk pemerintahan, perusahaan swasta, kampus atau perguruan tinggi dan sektor lainnya.

Senada, diungkapkan Direktur Operasional Rumah Sakit Jogja International Hospital, Iswanto. Iswanto mengatakan, JIH juga menjadi kandidat peraih Paritrana Award 2024. Iswanto mengatakan, bukan hal yang mudah untuk meraih penghargaan ini, karena ekosistem rumah sakit yang sangat luas dengan deretan supplier yang sangat banyak.

“Sejauh mana kami membangun interaksi dan membangun kesadaran dari supplier agar ikut masuk sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, juga ikut menjadi penilaian. Jadi memang tidak mudah. Tapi kami senang, karena penghargaan bagian dari hasil, yang lebih penting adalah proses kami untuk membuat karyawan dan pekerja di lingkungan kami lebih sejahtera dan terlindungi dari risiko kerja,” ujar Iswanto. (*)