Penetapan Bukit Pandawa sebagai Geo Heritage Tinggal Ketok Palu

Penetapan Bukit Pandawa sebagai Geo Heritage Tinggal Ketok Palu

KORANBERNAS.ID—Kawasan geo heritage di DIY akan bertambah lagi. Untuk wilayah Sleman, Gunung Wungkal di Dusun Jering, Sidorejo, Kecamatan Godean, masuk dalam daftar yang diusulkan.

Sejauh ini, dukungan untuk penetapan Gunung Wungkal sebagai kawasan geo heritage terus menguat. Selain dari kalangan akademisi dan Tim Pengusulan Geo Heritage DIY, pihak Pemda DIY sendiri juga sudah menyatakan persetujuannya terhadap usulan tim.

“Ya, kami telah mengusulkan Gunung Wungkal masuk dalam daftar geo heritage baru di Yogyakarta,” kata Anggota Tim Pengusulan Geo Heritage DIY, Dr Jatmika Setiawan, saat ditemui disela-sela mendampingi rombongan peneliti dari Universiti Teknologi Petronas (UPT) yang datang ke Gunung Wungkal, Jumat (23/8/2019).

Bukan tanpa alasan tim mengusulkan Gunung Wungkal atau sekarang lebih dikenal sebagai Bukit Pandawa sebagai kawasan geo heritage di DIY. Menurut Jatmiko yang juga Dosen Fakultas Geologi UPN Yogyakarta ini, Bukit Pandawa memiliki alasan lebih dari cukup untuk menjadi kawasan geo heritage.

Kawasan Bukit Pandawa, katanya, memiliki struktur geologi yang sangat langka. Dia menyontohkan di lokasi tersebut ditemukan lava sisa gunung berapi purba yang diperkirakan usianya mencapai leih dari 40 juta tahun.

Rombongan peneliti dan mahasiswa dari UTP bersama Dr Jatmika Setiawan dan Alim Sugiantoro. (Warjono/koranbernas.id)

Struktur unik ini sangat jarang ditemukan di tempat lain. Salah satu yang memiliki kemiripan ada di Bayat Klaten. Tetapi umurnya sekitar 30 juta tahun dan sekarang sudah mengalami pelapukan.

Namun struktur geologi yang ada di Bukit Pandawa Godean diklaim jauh lebih baik. Instrusi batuan tuanya bisa dilihat lebih jelas, dan mudah dijangkau karena dekat dengan Kota Jogja.

“Batuan di sini paling tua di DIY. Usianya lebih dari 40 juta tahun,” katanya.

Jatmika mengatakan penambahan Gunung Wungkal atau Bukit Pandwa sebagai kawasan geo heritage, saat ini tinggal menunggu persetujuan Kementerian Energi Sumber Daya Alam dan Mineral (ESDM).

Dr Jatmika Setiawan. (Warjono/koranbernas.id)

Dikatakan, setiap kabupaten akan ada satu usulan wisata geo heritage. Untuk Sleman, dengan diusulkannya Bukit Pandawa sebagai kawasan geo heritage, diharapkan akan memaksimalkan manfaatnya sebagai kawasan wisata edukasi kebumian.

Bukit Pandawa (Gunung Wungkal) tersebut akan melengkapi geo heritage lainnya yang sudah lebih dulu ditetapkan di DIY. Diantaranya, Tebing Breksi, Gunung Gamping, Lava Bantal (Sleman). Kemudian Gumul Pasir Parangtritis (Bantul), Gunung Api Purba Nglanggeran, Kali Ngalang, dan Gunung Batur (Gunungkidul) Gua Kiskendo, dan Penambangan Mangaan (Kulonprogo).

Berdampak

Penetapan Bukit Pandawa sebagai kawasan geo heritage, tidak saja akan menyelamatkan kawasan ini sebagai salah satu kekayaan keilmuan, tapi juga akan membawa dampak positif bagi kepariwisataan di Sleman barat.

Menurut Jatmika, penetapan satu kawasan sebagai geo heritage, niscaya akan diikuti berkembangnya kepariwisataan dan perekonomian warga di sekitarnya.

Jika kawasan tersebut sudah menjadi kawasan pariwisata, maka diharapkan kesejahteraan masyarakat bisa meningkat. Hal yang sama juga sudah dialami oleh masyarakat di Tebing Breksi dan Lava Bantal.

“Tebing Breksi menghasilkan pendapatan 4 miliar dalam satu tahun dan Lava Bantal 2 miliar pertahun. Bukan mustahil, hal yang sama juga akan terjadi di sini (Bukit Pandawa-red),” katanya.

Rombongan dari Petro China dan Pemda DIY, saat berkunjung ke Bukit Pandawa, belum lama ini. (istimewa)

Saat ini saja, Bukit Pandawa, katanya, sudah dikenal luas sebagai salah satu kawasan yang menjadi lab alam bagi ilmu kebumian. Selain perguruan-perguruan tinggi nasional, kawasan ini sudah dikenal jauh hingga ke manca Negara.

Ahli pertambangan dan perminyakan, banyak yang datang ke Bukit Pandawa, untuk melihat langsung struktur batuan di sana.

“Sebelum rombongan dari Universiti Teknologi Petronas, kami juga menerima rombongan dari Petro China,” lanjutnya.

Jika kawasan ini sudah menjadi kawasan pariwisata edukasi kebumian, diharapkan kawasan perbukitan tersebut bisa ditata lebih indah lagi.

“Selain Bukit Pandawa, kami juga mengusulkan Puncak Suroloyo (Kulonprogo), Gua Selarong (Bantul),” katanya.

Direktur Utama PT Dewi Sri Sejati Alim Sugiantoro mengatakan pihaknya mendukung penuh upaya kalagan akademisi dan pemerintah daerah untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai geo heritage di DIY.

Alim mengatakan, Bukit Pandawa memang menjadi bagian dari proyek perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) Godean Hills.

“Kalau termasuk kawasan geo heritage, maka masyarakat sekitar juga bisa diberdayakan. Kami tentu akan mendukung aksesibilitas menuju wisata baru ini. Bahkan, saya siap menyediakan berbagai fasilitas termasuk penginapan untuk para peneliti atau periset yang akan melakukan kegiatan akademik disini,” kata Halim. (SM)