Pemilos Serentak, Dari Drive Thru Hingga Daring

Pemilos Serentak, Dari Drive Thru Hingga Daring

KORANBERNAS.ID, BANTUL--Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Bantul, Drs Budi Wibowo SH MH secara virtual melaunching kegiatan Pemilihan Ketua Osis (Pemilos) 2020 dengan menggunakan zoom meeting dari Ruang Kerja Bupati Kompleks Pemda Parasamya, Rabu (4/11/2020). Zoom meeting terhubung dengan semua sekolah yang menggelar Pemilos.

Launching dihadiri Sekda H Helmi Jamharis MM, Ketua KPU Bantul Didik Joko Nugroho S.Ant dan jajaran komisioner KPU lainnya. Kegiatan Pemilos merupakan hasil kerjasama antara KPU Bantul, OSIS dan juga dari Kementerian Agama.

“Untuk launching dilakukan secara virtual karena situasi pandemi Covid-19,”kata Didik.

Pemilos sendiri merupakan salah satu cara untuk memberikan pendidikan demokrasi kepada generasi muda khususnya pelajar. Apalagi sebagian dari mereka adalah pemilih pemula termasuk dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Desember mendatang.

“Dengan mengikuti Pemilos, maka siswa akan lebih memahami alur dalam memberikan hak suaranya,”katanya.

Karena dalam Pemilos dibuat bak pemilu sesungguhnya, termasuk tahapan-tahapannya. Misal kampanye dari calon ketua osis dengan penjabaran visi dan misi hingga saat proses pemungutan suaranya.

Musnif Istiqomah Ketua Divisi Sumberdaya Manusia dan Partisipasi Masyarakat KPU Bantul mengatakan, untuk pelaksanaan Pemilos tahun 2020 ada 100 sekolah yang mengikuti baik jenjang SMA, SMK ataupun MA.

Pemilos serentak sudah dilakukan ke 6 kalinya. Tentu karena situasi pandemi Covid-19, maka pemilos tahun ini berbeda pelaksanaannya dibanding tahun-tahun sebelumnya,”kata Musnif kepada koranbernas.id. Misalnya saja, untuk pemungutan suara, jika tahun-tahun sebelumnya, pemilih langsung datang dan mencoblos di TPS sekolah yang disiapkan panitia, untuk tahun ini banyak sekolah yang menggunakan metode daring dengan aplikasi tertentu untuk pemungutan suaranya.

‘Tetapi untuk petugas atau PPSnya tetap berada di sekolah. Dan mereka wajib menerapkan protokol kesehatan,” kata Musnif saat melakukan pemantauan ke SMAN 1 Bantul.

Di antaranya, para petugas ini diukur suhunya saat memasuki lokasi kegiatan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak antara petugas satu dengan lainya.

Sementara untuk sekolah yang melakukan pemungutan secara langsung, juga wajib menerapkan protokol kesehatan. Petugas ataupun pemilih harus bermasker dan tidak boleh ada kerumunan. Seperti dilakukan di SMAN 1 Sewon dan SMAN 1 Pajangan, karena jumlah pemilih banyak maka Pemilos dibuat tiga hari hingga Jumat (6/11/2020) mendatang. Tujuannya agar jumlah pemilih bisa dibatasi dalam waktu tertentu dan tidak ada kerumunan saat pemungutan suara.

Metode lain digunakan oleh SMAN 1 Jetis yang menggunakan sistem drive thru. Para pemilih datang menggunakan sepeda motor dari mulai proses pendaftara hingga pemungutan suara. Sehingga alur pemilihan berjalan lancar, cepat dan tidak ada penumpukan.

“Dalam Pemilos protokol kesehatan wajib hukumnya diterapkan dan ditaati oleh semua. Baik pemilih maupun penyelenggara,”katanya. (*)