Pemilik HD Road Glide Indonesia Lakukan Bakti Sosial

Pemilik HD Road Glide Indonesia Lakukan Bakti Sosial

KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA--Para pemilik Harley Davidson tipe Road Glide (Harley Davidson dengan ciri dua lampu di depan-red) memperingati ulang tahun ketiga pada 19 Maret 2021 mendatang. Ulang tahun ketiga diperingati dengan sederhana. Tak lain karena kondisi pandemi yang masih melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.

“Setahun sebelumnya, peringatan ulang tahun ketiga ini sudah direncanakan sedemikian matang. Bahkan kami ingin mencatatkan sejarah di Guinness Book of Record sebagai road glide owner terbanyak dunia yaitu di Indonesia,” terang Yovi Megananda, panglima RGOG Indonesia kepada wartawan Rabu (17/3/2021).

”Tetapi kita harus sadar, bahwa kondisi pandemi saat ini tidak memungkinkan untuk melakukan perayaan seperti itu. Terlebih melaksanakan kegiatan yang mungkin mengumpulkan massa yang sangat banyak,” lanjutnya.

Dalam peringatan ulang tahun ketiga ini lanjut Yovi, pihaknya memilih melaksanakan kegiatan sederhana yang berfokus pada kegiatan sosial dan membantu pemerintah menangani pandemi Covid-19 yang telah setahun lebih berlangsung.

Mereka hanya memperbolehkan 40 Ride Glider (sebutan untuk pemilik Harley Davidson type Ride Glide-red) dari luar daerah untuk datang ke Yogyakarta.

“Itu pun mereka harus dibekali dengan surat keterangan bebas Covid-19, yaitu surat swab antigen,” kata Dia.

Selain itu, lanjut Yovi, mereka yang ingin datang ke Jogja, motornya harus resmi. Begitu sampai di Jogja motornya akan masuk ke ke gerbang desinfektan untuk dilakukan sterilisasi kendaraan. Bagi pemilik saat masuk ke tempat acara (bersama dengan gugus tugas Covid-19) akan dilihat keabsahan surat antigen yang mereka bawa.

“Jika tidak dapat memenuhi syarat tersebut, kami menyiapkan tes swab antigen di lokasi dengan petugas dan ambulan yang lengkap,” imbuhnya.

Sementara, Andy Lau selaku pengurus RGOG DIY menambahkan, dalam kegiatan ini pihaknya akan mendonasikan uang yang terkumpul dari member seluruh Indonesia sebesar 150 juta untuk warga Jogja dan Kulonprogo.

“Tanggung jawab besar ini akan dibagikan kepada yayasan sosial/lembaga keagamaan serta kaum duafa, dari dana yang berhasil dikumpulkan oleh anggota kumunitas.Selain itu juga ada pembagian 15 ribu masker dan hand sanitizer untuk warga,” lanjutnya.

“Paginya bersama dengan penduduk di sekitar Pantai Glagah kami akan melakukan aksi bersih pantai dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon di tempat-tempat yang telah dibangun oleh pemerintah kabupaten Kulonprogo serta memberikan cindera mata,” imbuhnya.

Andy melanjutkan, pihaknya sengaja tidak memberikan undangan kepada klub-klub sepeda motor yang lain, meskipun mereka selalu menanyakan dan menanti-nanti acara ini.

“Karena dalam masa pandemi ini, kami memilih melakukan kegiatan internal dan bakti sosial. Maka kami tidak melakukan kegiatan yang mungkin akan menimbulkan massa,” lanjutnya.

“Bahkan saat berangkat dari hotel menuju Kulonprogo pun kami tidak melakukan konvoi dan pengawalan. Hanya berkendara biasa dengan santai bersama dengan ambulan yang nanti mungkin akan digunakan untuk swab antigen di lokasi. Kami ingin stigma arogan yang melekat pada bikers di sini akan berbeda, tidak akan ada kegiatan touring dan hura-hura, tidak ada juga kegiatan yang sifatnya pesta-pesta. kami hanya ingin melakukan bakti sosial,” tutupnya.(*)