Peduli Pada Kesehatan Reproduksi, RS PKU Muhammadiyah Gelar Seminar Libatkan Ratusan Peserta
Seminar ini juga menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui edukasi kesehatan reproduksi.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA--RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (FK UAD) dan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), menyelenggarakan Seminar Kesehatan Reproduksi.
Seminar diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat. Seminar yang berlangsung di Amphitheater FK UAD ini, memberikan wawasan komprehensif tentang kesehatan reproduksi yang penting bagi kesejahteraan pribadi dan keluarga.
Seminar yang berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 12.00 WIB ini disambut antusias oleh peserta yang hadir. Para narasumber menyampaikan materi secara interaktifdan informatif, memberikan pengetahuan baru seputar kesehatan reproduksi serta menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh peserta dalam sesi tanya jawab.
Kolaborasi penting dalam meningkatkan kesadaran kesehatan kegiatan ini menjadi bukti nyata dari komitmen RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat melalui kolaborasi dengan FK UAD dan DP3AP2KB.
Seminar ini juga menekankan pentingnya peran aktif semua pihak dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui edukasi kesehatan reproduksi.
Seminar dibuka oleh Wakil Dekan Bidang AIK, Kemahasiswaan dan Akademik UAD dr. M. Junaidy Heriyanto, Sp.B, FINACS. Dalam sambutannya, dr Junaidy mengatakan, dengan meningkatnya tantangan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, maka seminar ini diharapkan dapat menjadi sarana bagi semua pihak untuk berdiskusi, berbagi informasi, dan menemukan solusi bersama.
“Melalui seminar ini, diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bekal untuk menyaring informasi yang diperoleh,” terang dr. Junaidy.
Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, dr. H. Mohammad Komarudin, menambahkan bahwa kesehatan reproduksi merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan.
“Pengetahuan yang kita miliki saat ini sangat bermanfaat bagi semua. Semoga seminar ini memberikan wawasan baru dan mendorong kita untuk lebih peduli terhadap kesehatan diri,” harapnya.
Dengan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan para peserta seminar selalu mengingat pentingnya menjaga kesehatan reproduksi dan bersama-sama berupaya membangun generasi yang sehat dan produktif. Melalui kegiatan ini, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengabdian masyarakat demi kesejahteraan dan masa depan yang lebih baik.
Sedangkan dr Yanantri Binga R, M.Med.Sc, Sp.A mengatakan, sebagai langkah preventif, pemberian vaksin HPV sejak dini perlu dilakukan.
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin HPV diberikan pada anak perempuan mulai usia 9 tahun,” tuturnya.
Dengan demikian, lanjutnya, diharapkan dapat menurunkan angka kanker serviks menjadi 4 per 100.000 penduduk pertahun pada tahun 2030 mendatang. Cakupan program vaksin HPV yang luas akan menjadi kunci keberhasilan dalam upaya mengurangi beban penyakit, serta melindungi mendatang dari risiko masalah kesehatan serius.
Pemberian imunisasi HPV merupakan bagian dari kegiatan BIAS pada anak perempuan usia kelas 5 (dosis pertama) dan usia 6 (dosis kedua) SD/MI atau sederajat dengan interval 12 bulan (minimal 6 bulan) melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). (*)