PDI Perjuangan Harus Satu Komando Demi Kesuksesan 2024

PDI Perjuangan Harus Satu Komando Demi Kesuksesan 2024

KORANBERNAS.ID, MAGELANG -- Jajaran KomandanTe DPC PDI Perjuangan di seluruh wilayah bekas eks Karesidenan Kedu Raya mengikuti kegiatan Konsinyering KomandanTe Bintang Dua.

Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Puri Asri Kota Magelang, Jumat (17/12/2021) itu, ditujukan untuk memberikan pemahaman inklusif terkait sistem KomandanTe yang diinisiasi oleh DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah.

Wakil Ketua Bidang Rekrutmen dan Kaderisasi DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Sofwan D Aryanto, menyatakan melalui sistem tersebut diharapkan akan tercipta kemenangan elektoral bagi partai sehingga jumlah kursi di parlemen meningkat dari pemilu sebelumnya.

Sofwan D Aryanto memaparkan, kegiatan tersebut juga ditujukan sebagai upaya membangun komunikasi yang lebih intensif antar-kader partai berlambang banteng.

Pada sisi lain, rangkaian kegiatan tersebut juga diproyeksikan akan menciptakan soliditas bagi partai untuk menyemai pengabdian kepada rakyat Marhaen.

“Definsi konsinyering adalah mekanisme untuk mengumpulkan seluruh elemen di dalam organisasi. Kemudian, ada komunikasi yang terjalin serta terdapat dialektika yang terbangun. Ini adalah langkah untuk menciptakan soliditas bagi partai. Seluruh kader bisa berbagi cerita untuk memberikan pengabdian secara realistis kepada masyarakat,” paparnya.

Refleksi gotong royong

Sistem KomandanTe pada dasarnya merupakan refleksi gotong royong yang menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Sofwan menyebutkan di antara pengampu wilayah dan barisan struktural partai tentu harus membangun sinergitas yang komprehensif guna melahirkan derap langkah harmonis.

"Hal ini secara tidak langsung juga akan menstimulasi partisipasi politik sehingga saluran aspirasi yang menjadi kebutuhan masyarakat nantinya dapat teralisasikan sebagaimana mestinya," ucapnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah, Ir Bambang Wuryanto MBA, menegaskan sistem KomandanTe memiliki relevansi terhadap simbol kepartaian.

“Banteng yang menjadi lambang partai memiliki tanduk di kepala dan digunakan untuk bertempur. Banteng juga senantiasa berada dalam barisan. Ada komandannya dan ada perintah yang diberikan. Sama halnya dengan sistem KomandanTe di mana antara pengampu wilayah dan jajaran struktural partai harus saling bergotong-royong memenangkan pemilu di tahun 2024," kata Bambang.

Satu komando

Dia menambahkan satu syarat penting agar tujuan kemenangan di pemilu dapat terwujud, adalah patuh aturan. "Syaratnya, semua harus bergerak dan mematuhi peraturan dari Partai,” ungkapnya.

Sosok yang familiar disapa Bambang Pacul ini menjelaskan, pihaknya telah mencanangkan target kemenangan spektakuler pada kontestasi politik 2024. Menurutnya, salah satu fungsi partai politik adalah merebut kekuasaan secara konstitusional guna memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, utamanya rakyat Marhaen.

“KomandanTe harus paham dengan kondisi teritorinya. Seluruh kebutuhan masyarakat harus diperhatikan dan diakomodir dengan baik. Pengabdian yang dilakukan sudah tentu akan melahirkan elektabilitas politik. Untuk itu, semua kader struktural Partai harus bergerak sehingga di tahun 2024 kita menang dan bisa memperkuat tenaga kaum Marhaen,” lanjutnya.

Sosok Ketua Komisi III DPR RI ini juga membeberkan, DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah kini telah menjadi barometer politik. Bambang pun menginstruksikan supaya predikat Jawa Tengah sebagai kandang banteng dapat dipertahankan.

“Jawa Tengah adalah kekuatan besar bagi PDI Perjuangan. Tiga DPC mempunyai keterwakilan politik melebihi 50 persen di lembaga legislatif. Ini akan terus kita dorong sehingga DPC yang lain juga mengikuti rekam jejak tersebut. Adapun Sistem KomandanTe ini adalah strategi paling tepat dilaksanakan mengingat ketiga DPC dengan perolehan suara terbesar tersebut juga menggunakan formulasi yang sama,” tandasnya. (*)