Pasar Tradisional Sepi Pengunjung
KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Imbauan pemerintah agar warga mengurangi aktivitas di luar rumah sebagai upaya antisipasi peredaran virus Corona ternyata membawa dampak bagi aktivitas sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Klaten. Para pedagang mengaku kondisi pasar relatif sepi meski mereka berjualan seperti biasa.
Seperti yang terjadi di Pasar Wedi, Pasar Kraguman dan Pasar Gabus Jatinom. Saat di temui di tempatnya berjualan, para pedagang mengaku prihatin dengan kondisi itu.
"Sepi mas. Yang belanja nyaris tidak ada. Dagangan tidak laku karena warga pilih di rumah saja nunggu pedagang keliling," kata Eny, pedagang Pasar Kraguman, Jogonalan.
Ia menjelaskan imbauan pemerintah agar warga tetap berada di rumah telah berdampak pada banyak hal. Selain pasar yang sepi, barang kebutuhan pokok juga tidak laku. Padahal ada beberapa barang dagangan yang sifatnya hanya titipan.
Kondisi serupa terjadi di Pasar Wedi. Pedagang kebutuhan pokok mengaku kondisi pasar relatif sepi bila dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Meski kondisinya sepi namun untuk harga kebutuhan pokok pada umumnya normal kecuali gula pasir. Harga gula pasir pada Jumat dan Sabtu berbeda-beda antar-pedagang.
"Saya jual Rp 18 ribu per kilogram. Soalnya gulanya bagus dan harga satu karung sudah sampai Rp 870 ribu," ujar Ny Joko Susilo, salah seorang pedagang gula di Pasar Wedi kepada koranbernas.id.
Sementara harga telur ayam normal pada Rp 25 ribu/kilogram, bawang putih Rp 42 ribu/kilogram dan beras Rp 10 500/kilogram.
Di Pasar Gabus Jatinom juga sama. Aktivitas relatif sepi karena warga memilih berdiam di rumah untuk mengantisipasi peredaran virus Corona. Hanya saja di pasar ini harga kebutuhan pokok seperti gula pada umumnya dijual lebih murah pada kisaran harga Rp 16.500 hingga Rp 17 ribu/kilogram.
"Harga sayur yang ada kenaikan. Kangkung yang tadinya Rp 1.500 per ikat jadi Rp 2.500 per ikat," kata pedagang.
Senada dikemukakan Tinuk, warga yang tengah belanja. Menurutnya harga kangkung ada kenaikan bila dibandingkan hari-hari sebelumnya. (eru)