Pagelaran Wayang Kulit Tak Lepas dari Doa dan Ritual

Pagelaran Wayang Kulit Tak Lepas dari Doa dan Ritual

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO – Sesaji pada pagelaran wayang kulit memunculkan sikap pro kontra. Pengurus Persatuan Pedalang Indonesia (Pepadi) Jateng Korwil Kedu sekaligus Ketua Pepadi Kebumen, Setyabudi, berpendapat bahwa doa, sesaji dan ritual dalam gelaran pewayangan merupakan budaya.

"Dalam pementasan ada ritual dan doa yang dipanjatkan. Itu merupakan budaya. Padahal kalau bicara kelestarian budaya, seharusnya jangan ditinggalkan. Itu adalah aset yang harus dilestarikan," ujar Setyabudi yang juga berprofesi sebagai advokat.

Menurutnya, doa dan ritual tersebut adalah jalur budaya, jangan di hubungkan dengan jalur lain. "Pendahulu kita dengan proses matang, secara khusus telah membuatkan doa dan ritual pada seni pedalangan," katanya di sela acara Musda Pepadi di Hotel Sanjaya In Purworejo, Rabu (24/03/2021).

Dia juga berpandangan tentang pagelaran wayang kulit saat pandemi. Setyabudi berujar, dalang diperbolehkan melakukan pertunjukan pementasan.

"Saya berharap perhatian pemerintah tidak merugikan pihak tertentu, seperti dalam pagelaran wayang kulit yang harus diatur adalah penontonnya. Bagaimana penonton agar bisa jaga jarak," ujarnya.

Pengurus Pepadi Jateng Korwil Kedu lainnya, Sunyoto Eskar, mengatakan kedatangannya ke Purworejo dalam rangka Musda Pepadi Purworejo. Dia berharap seni perdalangan tidak menghentikan karyanya, tetapi dalam penyajian karyanya itu menyesuaikan masa pandemi seperti pentas secara virtual.

"Harapanya pengurus baru bisa membawa para dalang di Purworejo untuk bisa lebih kreatif menyesuaikan masa perkembangan," kata Sunyoto Eskar.

Sementara itu, dalam pemilihan ketua Pepadi Kabupaten Purworejo, periode 2021-2026, Sukamto terpilih menjadi ketua, menggantikan ketua Pepadi lama, Mukidal.

Ketua terpilih Sukamto mengucapkan rasa terimakasih kepada teman-teman dalang Purworejo yang telah mempercayakan Pepadi kepadanya, sehingga terpilih menjadi ketua.

"Ya, ini kita hanya sebagai jembatan. Nanti teman-teman khususnya di kabupaten Purworejo untuk melanjutkan program kerja yang baik itu. Yang belum jalan maupun yang sudah jalan, kita lanjutkan," katanya.

Sukamto menambahkan, ia tetap akan mengacu program pusat dan provinsi Jateng sehingga bisa sinergi apa yang direncanakan oleh Pepadi Purworejo sebagai program ke depan.

"Tentunya selama masih dalam kondisi pandemi Covid-19 ini, kita akan mengacu program namun harus disesuaikan dengan prokes sehingga yang kami lakukan untuk sementara adalah secara virtual sesuai dengan syarat penerapan protokol kesehatan," ujarnya.

Dengan begitu, Sukamto berharapseni pedalangan di Kabupaten Purworejo tetap lestari dan berkembang.

"Harapannya ada peningkatan kesejahteraan untuk kehidupan para dalang dalam mengembangkan budaya asli pewayangan yang menjadi bagian dari tuntunan dan tontonan warga berasas Pancasila," ucapnya. (*)