Move On di SMPN 1 Turi, Jangan Larut Ratapi Kesedihan

Move On di SMPN 1 Turi, Jangan Larut Ratapi Kesedihan

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Upaya untuk memberikan semangat kembali belajar bagi siswa-siswi SMP N I Turi terus dilakukan. Kali ini Sekber Perlindungan Anak Kabupaten Sleman menggelar move on bagi siswa siswi sekolah itu, Senin (2/3/2020). Acara yang berlangsung  di halaman sekolah setempat dipimpin Bupati Sleman Sri Purnomo sebagai Inspektur Upacara.

Ketua OSIS memimpin deklarasi move on yang berbunyi Kami keluarga besar SMPN I Turi bertekat belajar untuk menggapai cita-cita cemerlang, bergandengan tangan dalam keceriaan, saling menghormati dan menyayangi. Acara  diakhiri dengan kalimat kami siap move on, yes yes yes.

Kepala Dinas P3AP2KB, Mafilindati Nuraini,  menyampaikan kegiatan apapun yang berhubungan dengan SMPN I Turi dikoordinasi Sekber Perlindungan Anak Kabupaten Sleman yang sekretariatnya berada di Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Sekber terdiri dari BPBD dan SKPD terkait, organisasi profesi dan akademisi yang bergabung mendampingi keluarga korban dan anak-anak siswa siswi SMPN I Turi.                                 

Bupati  Sri Purnomo  saat memberikan motivasi siswa siswi menyampaikan musibah itu menjadi pelajaran dan bahan evaluasi, namun tidak boleh berlarut-larut meratapi kesedihan.

“Peristiwa itu patut diingat dalam rangka ke depannya, terus semangat dalam menyongsong hari depan dengan belajar lebih semangat. Buktikan anak SMP N I Turi itu hebat dan luar biasa,” kata bupati.

Salahg seorang alumnus SMP N I Turi adalah Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiyana. "Pak Huda dahulu sekolah dengan berjalan kaki bisa menjadi pimpinan DPRD DIY. Saya percaya kelak anak-anak SMPN I Turi akan sukses lebih tinggi dari yang telah dicapai, syaratnya move on dan giat belajar," kata Sri Purnomo.

Peristiwa ini menjadi bagian sejarah kehidupan dan menjadi pelajaran berharga yang tidak perlu diratapi terus-menerus, tidak berbuat apa-apa dan tidak semangat.

"Itu kita jadikan bahan koreksi dan evaluasi mudah-mudahan ke depan menjadi lebih waspada dan lebih baik dalam melakukan setiap kegiatan. Musibah ini telah menjadi keprihatinan bersama dan semua ikut terlibat dalam berpartisipasi dari awal hingga saat ini. Ketika ada musibah semua ikut merasakan dan secara sukarela bergotong royong bersama," tambahnya.

Bupati juga membacakan Al Quran Surat Lukman Ayat 34 yang artinya Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

Firman Allah SWT itu menegaskan hanya Allah yang mengetahui kapan akan terjadi kiamat. “Kita tidak akan tahu kapan itu akan terjadi. Ilmu yang diberikan Allah kepada manusia itu hanya sedikit. Allah yang menurunkan air hujan, manusia diberikan kesempatan untuk mempelajari tanda-tanda alam. Misalnya ada mendung kita antisipasi. Dan Allah yang mengetahui apa yang di langit dan di bumi, dan takdir manusia. Dan kita tidak tahu yang akan terjadi besok, kita bisanya hanya iktiar, takdir tetap berada di tangan Allah,” ujarnya.

Menjadi syuhada

Dia berdoa semoga putri-putri terbaik dari  SMP N I dipilih oleh Allah SWT meninggal dalam keadaan husnul khotimah menjadi syuhada/sahid, yang langsung disiapkan surga oleh Allah.

Orang tua harus tabah, sabar dan tawakal. Boleh sedih tapi tidak boleh terus menerus demi menatap masa depan yang   lebih baik. Kalau usahanya bagus akan menuju takdir yang bagus, kalau masih santai-santai saja, kurang belajar maka akan kesulitan dalam mengikuti mata pelajaran.

“Teruslah berusaha sebaik-baiknya, belajar sungguh-sungguh, saya percaya anak-anak akan menjadi orang hebat di masa yang akan datang," pesan Sri Purnomo yang kemudian mengajak meneriakan yel yel move on kepada anak-anak.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiyana  memberikan pesan empat hal yang perlu dilakukan untuk meraih sukses yakni taat beribadah, hormati orang tua dan guru.

“‘Mereka wajib kita hormati dan taati, kerja keras dan tekun karena tidak ada kesuksesan yang mudah, maka harus belajar dan bekerja dengan giat dan tekun. Belajar minimal 4 sampai 5 jam pasti akan berhasil karena tidak ada yang mudah tapi juga tidak ada yang sulit,” pesan dia.

Selain itu, jangan terpengaruh hal-hal yang tidak baik atau negatif. Main game boleh tapi jangan terlalu lama, main seperlunya, bila hal itu dilakukan akan sukses dunia dan akhirat.

Acara dilanjutkan dengan menyanyikan mars SMPN I Turi dan flash mob “Aku Anak Indonesia” yang dipandu oleh Anak-anak Sahabat Sembada dan diikuti semua siswa, termasuk bupati, wakil bupati dan tamu undangan. Juga dilanjutkan minum susu murni gratis produk Sleman dari Lana Milk. (sol)