Memadukan Dakwah dan Seni Budaya, Muhammadiyah Gelar Mimbar Kebudayaan

Memadukan Dakwah dan Seni Budaya, Muhammadiyah Gelar Mimbar Kebudayaan
Muhammadiyah Ngajeni: Ngaji Seni Caket Mring Ilahi di Balai Budaya Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, GUNUNGKIDUL--Gunungkidul menjadi saksi penggabungan dakwah dengan seni budaya lokal melalui mimbar kebudayaan yang digelar oleh Lembaga Seni Budaya (LSB) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

Bertajuk "Muhammadiyah Ngajeni: Ngaji Seni Caket Mring Ilahi", acara tersebut berlangsung di Balai Budaya Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, pada Sabtu (25/5/24).

“Mimbar Kebudayaan ini terbuka untuk umum sebagai sarana memberikan wawasan pengetahuan serta meneguhkan semangat integrasi-interkoneksi nilai-nilai Islam dengan seni dan budaya lokal sebagai sarana dakwah kultural,” ujar Dian Korprianing Nugraha, Ketua LSB PWM DIY dalam keterangan tertulisnya Minggu (26/5/2024).

Dian menambahkan, Kegiatan ini untuk mendobrak dan membuktikan bahwa Persyarikatan Muhammadiyah di DIY ini tidak anti dengan budaya dan ternyata dakwahnya tidak kaku serta juga bisa enjoy dan menarik.

Penampilan seni budaya disajikan oleh lembaga pendidikan Muhammadiyah di Gunungkidul, seperti SD Muhammadiyah Unggulan Al Fatih Patuk, SD Muhammadiyah 1 Patuk, MTs Muhammadiyah Al Muhajirin Patuk, SD dan SMP Muhammadiyah Al Mujahidin, TK ABA Ngoro Oro, dan SMK Muhammadiyah Patuk.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Seni budaya merupakan salah satu cara untuk menarik minat generasi muda terhadap Muhammadiyah,” ungkap salah satu guru SD Muhammadiyah Unggulan Al Fatih Patuk.

Turut memeriahkan acara adalah Orkes Keroncong Millenial LSB Muhammadiyah Kota Yogyakarta, puisisasi dan monolog dari LSB Muhammadiyah Sleman, Keroncong Religi LSB Muhammadiyah Bantul, LSB Muhammadiyah Kulon Progo, serta Jama'ah Seni Islami Kamilasyada bersama Risang Ageng dari tuan rumah LSB Muhammadiyah Gunungkidul.

“Penampilan-penampilan ini membuktikan bahwa Muhammadiyah tidak meninggalkan seni budaya, justru mengembangkannya dengan nilai-nilai Islam,” ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Chairil Agus Mantara, menyambut baik kegiatan ini dan berjanji untuk bersinergi serta berkomunikasi dalam kegiatan kebudayaan.

“Kami siap bersinergi dan berkomunikasi dengan Muhammadiyah dalam kegiatan kebudayaan. Ini merupakan langkah positif dalam melestarikan budaya lokal,” kata Chairil.

Wakil Ketua PWM DIY, Iwan Setiawan, mengatakan Muhammadiyah perlu mempunyai tawaran budaya agar diminati generasi muda, salah satunya dengan mengisi pengajian dengan seni budaya sebagai cara dakwah sesuai risalah berkemajuan hasil Muktamar.

“Salah satu cara dakwah di Muhammadiyah melalui Seni Budaya sesuai risalah berkemajuan hasil Muktamar. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menarik minat generasi muda untuk bergabung dengan Muhammadiyah,” tandasnya. (*)