Harga Minyakita Naik, Pemerintah Diminta Bertindak
Selain harga sudah tinggi, pembelian di distributor juga dibatasi satu atau dua krat saja.
KORANBERNAS.ID, KLATEN - Sejumlah pedagang kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di beberapa pasar tradisional di Kabupaten Klaten, Sabtu (1/3/2025), meminta pemerintah atau pihak terkait mengambil tindakan tegas terkait naiknya harga minyak goreng merek Minyakita.
Sebab, kata pedagang, harga Minyakita naik dan melampaui harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.700 per liter karena dari distributor pun sudah tinggi bahkan melebihi HET.
Ditemui di tempatnya berjualan lantai 1 Pasar Gedhe Klaten, beberapa pedagang mengaku membeli Minyakita di distributor di dekat Pasar Srago dengan harga Rp 198 ribu per krat isi 12 botol, masing-masing botol isi 1 liter.
"Saya beli di distributor sudah harga Rp 198 ribu per krat. Artinya, per botol sudah harga Rp 16.500. Padahal HET pemerintah Rp 15.700 per liter. Makanya kami juga menjual kepada warga dengan harga berkisar Rp 17.000 atau Rp 17.500 per liter," kata pedagang.
Beli dibatasi
Pedagang tersebut menambahkan, selain harga sudah tinggi, pembelian di distributor juga dibatasi satu atau dua krat saja. "Saya pesan lima krat saja tidak boleh, cuma satu krat saja yang dikabulkan," ujarnya menambahkan.
Pedagang lainnya mengakui harga Minyakita di distributor dijual diatas HET. Pedagang tersebut justru 'menantang' pihak terkait untuk mengkonfrontir di lapangan, benar tidaknya harga Minyakita di distributor dijual di bawah HET.
"Nggak ada itu kalau dijual di bawah HET. Justru harga di distributor yang sudah tinggi membuat kami pedagang ikut menaikkan harga," tegas pedagang itu.
Senada diungkapkan Mulyono, pedagang Pasar Delanggu. Menurutnya, nyaris tidak ada distributor yang menjual Minyakita di bawah HET.
Sudah diatur
Ditemui di kiosnya berjualan lantai 1 Pasar Delanggu, dia menyatakan saat ini Minyakita yang sudah diatur pemerintah HET-nya benar-benar susah atau langka. Sebab, kata dia, distributor pun menjual Minyakita di atas HET.
Untuk mengisi kiosnya, ujar Mulyono, dirinya harus membeli Minyakita ke distributor di Solo tapi harganya sudah di atas HET.
Di tempat terpisah, salah seorang pedagang grosir Minyakita di wilayah Gayam Desa Mendak Delanggu menyebutkan dirinya menjual minyakita kepada pembeli dengan harga Rp 205.000 per kardus isi 12 botol.
"Jujur saja Minyakita sekarang memang sedang sulit dan harga di distributor juga sudah tidak sesuai HET lagi. Karena harga di distributor sudah naik, saya dan pedagang lain juga ikut menaikkan harga," katanya. (*)