DPRD Jateng Dorong Pasar Induk di Tiap Eks Karesidenan Berbasis Wisata
Komisi B DPRD Jateng semoat berkeliling Pasar Beringharjo untuk studi banding kenaikan harga.
KORANBERNAS.ID, SEMARANG -- DPRD Jawa Tengah (Jateng) mendorong pasar induk di setiap eks karesidenan yang ada di Jawa Tengah menjadi pasar berbasis wisata.
Tujuannya agar pasar induk tersebut fungsinya bisa seperti Pasar Beringharjo Yogyakarta. Artinya, pasar induk tidak hanya untuk kulakan kebutuhan pokok karena harganya murah, tapi juga menjadi tujuan wisata.
Demikian antara lain dorongan dari anggota Komisi B DPRD Jateng, Peni Dyah Perwitosari, saat menyampaikan hasil kunjungan kerja Komisi ke Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, awal bulan ini.
"Kami berharap nantinya ada pasar-pasar di wilayah Jateng ini kelak fungsinya sama dengan di Pasar Beringharjo Yogyakarta. Jadi tidak hanya untuk kulakan kebutuhan pokok saja karena harganya murah, tapi juga menjadi tujuan wisata," katanya.
Kunjungan Komisi B DPRD Jateng ke Pasar Beringharjo Yogyakarta. (Istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)
Hal tersebut sama halnya dengan pasar yang ada di Kabupaten Pekalongan. Termasuk pasar yang berdekatan dengan Yogyakarta sendiri, di Kota Magelang, ada pasar induk besar Rejowinangun.
Pasar tersebut juga merupakan tempat kulakan pedagang dari Kabupaten Temanggung dan Purworejo. "Harapannya nanti bisa didorong menjadi pasar wisata juga,” ungkap wanita asal Magelang tersebut.
Dia menambahkan, ke depan tidak hanya menjadi tujuan membeli bahan pokok atau kulakan, namun juga Kota Magelang sebagai kota jasa bisa menjadi tujuan wisata belanja di pasar tradisional.
“Dan saya kira kalau mau didorong, hampir di setiap eks karisidenan ada pasar induk juga yang bisa menjadi pasar wisata seperti halnya Pasar Beringharjo Yogyakarta,” ungkapnya.
Anggota Komisi B DPRD Jateng, Peni Dyah Perwitosari. (Istimewa/Dokumentasi Humas DPRD Jateng)
Komisi B, tambahnya, juga berkesempatan berkeliling di Pasar Beringharjo guna memantau kenaikan harga dan stabilisasi bahan pokok yang ada di Provinsi DIY sebagai studi banding antara Pemerintah Jateng dan DIY.
Sementara dari hasil laporan Dinas Perdagangan, harga masih terkendali dan stok bahan pangan di Yogyakarta juga masih tergolong aman.
“Kenaikan memang ada sedikit, sayur-sayuran harganya agak turun. Untuk sembako ada kenaikan cuma sedikit pada item tertentu saja. Selain itu, karena Beringharjo itu adalah tempat kulakan khususnya pakaian, ini sudah terlihat geliat didatangi pedagang dari daerah untuk kulakan,” tandasnya. (rubrik/anf)