Dari Warung Kopi ke Lantai Bursa: Edukasi Masif BEI Lahirkan 7 Juta Investor Saham
Dalam setahun terakhir, investor DIY tumbuh 23,52%, dengan rata-rata penambahan 3.938 investor per bulan
KORANBERNAS.ID, JAKARTA – Angka 7 juta investor saham yang berhasil diraih Indonesia per 26 Mei 2025 bukanlah keajaiban semalam. Di balik pencapaian monumental ini, ada kerja keras dan strategi edukasi masif dari PT Bursa Efek Indonesia (BEI) beserta seluruh pemangku kepentingan, yang berhasil mengubah paradigma dan menjadikan pasar modal semakin inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dari Sabang sampai Merauke, BEI tak henti menggelar program literasi. Mulai dari Sekolah Pasar Modal (SPM) berbagai level, webinar, seminar, hingga workshop, semua dirancang untuk "membumikan" investasi saham. Hasilnya, lebih dari 619.824 investor baru bergabung dalam kurang dari lima bulan di tahun 2025.
Dukungan infrastruktur digital seperti aplikasi IDX Mobile yang telah diunduh lebih dari 287 ribu pengguna, serta pemanfaatan media sosial, menjadi ujung tombak untuk menyebarkan informasi dan edukasi secara cepat dan mudah. Tak hanya itu, jaringan fisik melalui hampir 1.000 Galeri Investasi BEI dan lebih dari 6.000 Duta Pasar Modal di berbagai daerah memastikan tidak ada lagi sekat bagi masyarakat untuk belajar berinvestasi.
Kepala Kantor Perwakilan BEI-Yogyakarta, Irfan Noor Riza, menjadi saksi bagaimana upaya ini membuahkan hasil di tingkat lokal.
"Jumlah investor di DIY per April 2025 telah mencapai 248.113 investor. Dalam 1 bulan (April), bertambah 6.038 investor (2,49%)," ungkapnya dengan bangga.
Ia menambahkan, dalam setahun terakhir, investor DIY tumbuh 23,52%, dengan rata-rata penambahan 3.938 investor per bulan.
"Edukasi tentang perencanaan dan pengelolaan investasi di pasar modal untuk masyarakat di daerah ini nantinya akan kami lakukan melalui berbagai metode, termasuk kolaborasi dengan kampus-kampus," janji Irfan, menunjukkan komitmen berkelanjutan.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menambahkan bahwa BEI juga terus berupaya meningkatkan partisipasi investor institusi. Dengan strategi komprehensif ini, BEI tidak hanya mencetak rekor jumlah investor, tetapi juga membangun fondasi pasar modal yang lebih kuat, dinamis, transparan, dan benar-benar menjadi milik seluruh rakyat Indonesia. (*)