Dapur Lokal Terganggu, BPKH Limited Minta Maaf ke Jamaah Haji
BPKH Limited menyediakan uang pengganti bagi jamaah yang tidak menerima konsumsi sesuai jadwal.
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji Indonesia atas gangguan layanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446 H, tepat setelah rangkaian puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Gangguan tersebut diakibatkan oleh kendala operasional yang dialami beberapa mitra dapur lokal yang ditunjuk untuk menyiapkan dan mendistribusikan makanan bagi jamaah.
Gangguan ini berdampak langsung pada keterlambatan bahkan ketidakterpenuhinya layanan makan pagi, siang dan malam bagi sebagian jamaah di sejumlah hotel di Mekkah.
Menyikapi situasi tersebut, BPKH Limited menyatakan pihaknya bertanggung jawab penuh atas terjadinya gangguan tersebut dan meminta maaf kepada seluruh jamaah yang terdampak.
Asupan makanan
“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada para jamaah atas keterlambatan dan ketidaksempurnaan layanan konsumsi pada hari pertama pasca Armuzna. Kami memahami bahwa setelah menunaikan rangkaian ibadah yang melelahkan, jamaah sangat membutuhkan asupan makanan yang layak dan tepat waktu,” ujar Sidiq Haryono, Direktur BPKH Limited, melalui keterangan tertulis dari Mekkah, Kamis (12/6/2025).
Menurut Sidiq, keterlambatan distribusi makanan disebabkan oleh gangguan operasional yang dialami oleh beberapa dari total 15 mitra dapur lokal yang bekerja sama dengan BPKH Limited.
Beberapa dapur mengalami kendala teknis produksi maupun distribusi makanan akibat tingginya beban kerja pasca-Armuzna.
“Kami langsung melakukan langkah darurat dengan menyalurkan makanan pengganti, termasuk nasi bukhari, shawarma serta makanan siap saji (RTE). Namun kami menyadari bahwa langkah tersebut belum sepenuhnya memenuhi harapan jamaah,” tambahnya.
Uang pengganti
Sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya memberikan kompensasi, BPKH Limited menyediakan uang pengganti bagi jamaah yang tidak menerima konsumsi sesuai jadwal.
Besarannya adalah 10 Riyal untuk makan pagi, serta 15 riyal untuk makan siang dan malam. Kompensasi ini diberikan melalui jalur distribusi resmi dan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait di lapangan.
Direktur BPKH Limited lainnya, Iman Nikmatullah, menegaskan perusahaannya menjadikan peristiwa ini sebagai bahan evaluasi menyeluruh, terutama terkait kesiapan mitra dan sistem logistik yang digunakan selama operasional haji.
“Kami menerima tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi dan berkomitmen untuk terus memperbaiki sistem pengadaan serta distribusi konsumsi. Ini menjadi pelajaran penting untuk menyempurnakan koordinasi dan kesiapsiagaan kami ke depan,” ujar Iman.
Bergerak cepat
Dia menyampaikan apresiasi atas kesabaran dan pengertian para jamaah atas kondisi yang terjadi. Menurutnya, kepercayaan masyarakat adalah amanah besar yang harus dijaga dengan sungguh-sungguh.
Pasca-gangguan tersebut, BPKH Limited bergerak cepat memulihkan layanan. Tim lapangan bersama mitra lokal dan relawan segera melakukan penyesuaian pengiriman serta pemantauan langsung ke hotel-hotel jamaah. Distribusi makanan kembali normal pada hari-hari berikutnya.
Selain layanan konsumsi pada 14-15 Dzulhijjah, BPKH Limited juga menjalankan sejumlah layanan pendukung jemaah selama musim haji 1446 H, antara lain penyediaan bumbu Nusantara kepada dapur katering di Mekkah dan Madinah guna menghadirkan cita rasa khas Indonesia.
Selain itu pengelolaan area komersial di hotel-hotel jamaah yang dimanfaatkan oleh pelaku UMKM asal Indonesia. "Kerja sama dengan perusahaan kargo dalam pengiriman barang-barang milik jemaah ke tanah air," jelasnya.
Tanggung jawab
Sidiq menegaskan BPKH Limited terus mengejar peningkatan layanan pada setiap aspek sebagai bagian dari amanah dalam mengelola keuangan haji secara profesional, transparan dan bertanggung jawab.
“Kami tidak ingin mengecewakan kepercayaan jamaah dan masyarakat Indonesia. Perbaikan berkelanjutan adalah komitmen kami agar pelayanan ke depan semakin berkualitas dan sesuai harapan umat,” tandasnya.
BPKH Limited berharap insiden ini menjadi pembelajaran berharga dan tidak mengurangi kekhusyukan ibadah para jamaah di Tanah Suci. Dengan dukungan seluruh pihak, perusahaan berkomitmen menjadikan musim haji mendatang lebih tertata, aman dan layak bagi seluruh jamaah Indonesia. (*)