Amartha Melatih Ibu-ibu Membuat Masker dan Makanan Olahan Kreatif

Amartha Melatih Ibu-ibu Membuat Masker dan Makanan Olahan Kreatif

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), sebagai pioner fintech peer to peer lending (p2p lending) dengan fokus pembiayaan modal kerja dan pemberdayaan perempuan pengusaha mikro di desa, mengadakan kegiatan pelatihan alternatif usaha. Ini dimaksudkan untuk mendorong kemajuan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di masa pandemi Covid-19.

Kegiatan bertema Pelatihan Pembuatan Masker dan Makanan Olahan Kreatif itu berlangsung di Daratan III RT 006 RW 007 Desa Sendangarum Kecamatan Minggir Sleman, Selasa (1/9/2020). Pelatihan serupa dijadwalkan berlangsung di Piyungan Bantul, Senin 7 September 2020. Total peserta sejumlah 40 orang.

Aria Widyanto selaku Chief Risk and Sustainability Officer Amartha mengatakan pihaknya berkomitmen memberikan pendampingan dan pelatihan kepada ibu-Ibu pengusaha mikro yang merupakan Mitra Amartha.

“Pelatihan alternatif usaha merupakan salah satu upaya Amartha meningkatkan kemampuan kewirausahaan, inovasi dan pemasaran online khususnya produk makanan olahan kreatif dan masker kain,” ungkapnya.

Mitra Amartha selain memperoleh pelatihan pembuatan masker kain, juga dilatih membuat olahan makanan kreatif berupa berbagai jenis nugget, otak-otak ikan dan tempura.

Diakui, peluang dari jenis usaha tersebut sangat besar. Biaya produksinya terjangkau sehingga harga jualnya dapat sesuai target pasar yaitu lingkungan desa dari masing-masing mitra Amartha. Model bisnisnya pun dapat dikembangkan menjadi sistem reseller untuk memperluas pasar.

“Jenis pelatihan dipilih berdasarkan permintaan pasar saat ini dan kapasitas mitra Amartha sesuai hasil assessment. Amartha akan memberikan pendampingan secara menyeluruh mulai dari tata cara perhitungan modal hingga proses pemasaran, sehingga usahanya  dapat berjalan secara berkelanjutan,” kata Aria.

Pada pelatihan kali ini Amartha bekerja sama dengan PT Usaha Desa Sejahtera (Berdesa) yang bergerak di bidang jasa konsultasi manajemen pelatihan pengambangan usaha desa, dan pengembangan market linkage untuk memperkuat perdagangan produk-produk unggulan desa.

Kepada wartawan di lokasi pelatihan, Regional Manajer Amarta Jawa Tengah-DIY, Muhammad Arias Ertanto, menambahkan sejak awal Amartha memang berkomitmen mengutamakan para pelaku UMKM. Mereka diberikan pelatihan agar mampu menggerakkan kembali roda perekomian.

Dia berharap dari hasil pelatihan ini ekonomi rumah tangga para Mitra Amartha hidup lagi. Olahan makanan dipilih karena simpel serta tidak membutuhkan banyak peralatan. Modalnya pun relatif tidak terlalu banyak.

Adapun pelatihan masker dipilih karena saat ini masih banyak yang membutuhkan masker. “Harapan kami ekonomi hidup lagi sehingga terwujud kemandirian yang berkelanjutan,” kata dia.

Pelatihan tersebut memperoleh respons positif dari peserta meski sebagian besar dari mereka sama sekali belum pernah mengikuti pelatihan.

Begitu dirasa mahir membuat masker maupun makanan olahan, segera disusul sesi berikutnya menyangkut pengemasan serta penjualan secara online.

“Bagus. Sae. Nganu... kami diajari memasak dan menjahit,” ungkap Ny Wariyatun, ketua majelis ibu-ibu tersebut.

Dia mengakui selama pandemi usaha pembuatan snack ibu-ibu anggota kelompok yang dipimpinnya sepi. Produknya tidak bisa disetor karena sekolah-sekolah tutup. “Harapan saya (dengan pelatihan) usaha bisa berkembang,” ucapnya.

Peserta pelatihan lainnya, Tri Wijayati, mengakui baru kali ini dirinya mengikuti pelatihan. Namun demikian wanita itu tidak patah semangat belajar membuat masker dengan harapan bisa dijual menambah penghasilan keluarganya. “Baru pertama kali ini membuat masker. Agak sulit,” ungkapnya. (*)