Ada Penampakan Telapak Kaki Foto Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

Ada Penampakan Telapak Kaki Foto Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air

KORANBERNAS.ID,, KEBUMEN – Ada kejadian aneh dialami Arifin Ilyas (27) salah seorang penumpang pesawat Sriwijaya Air. Sebelum pesawat itu jatuh di perairan Kepulauan Seribu, korban sempat mengirim foto.

Foto yang diambil di ruang tunggu Bandara Soekarno Hatta itu dikirim kepada Sunarti (59), ibunya, melalui whatsapp. Anehnya, terdapat penampakan telapak kaki.

Seperti diungkapkan Nur Sodik selaku Kepala Desa Ampih Kecamatan Buluspesantren Kabupaten Kebumen Jawa Tengah kepada koranbernas.id, Senin (11/1/2021), korban yang masih tercatat penduduk Ampih itu sempat mengirim foto selfie kepada ibunya.

“Ibunya sempat menanyakan, kok ada gambar telapak kaki, apa telapak kakimu, ternyata bukan,” kata Nur Sodik yang memperoleh informasi itu sebelum Sarimun (61), ayah dari Arifin, beserta Sunarti berangkat ke Jakarta untuk keperluan identifikasi korban.

Kejadian aneh lainnya, tidak biasanya Arifin membawa buah tangan lebih banyak saat berkunjung ke rumah neneknya. Oleh-oleh yang biasa dibawa gula, teh dan kopi. Kali ini lebih dari itu.

“Neneknya menanyakan kok tumben banyak, Arifin menjawab, belum tahu kapan ketemu lagi,” kata Nur Sodik menirukan ucapan korban.

Cerita lain diungkapkan Sumarni Marni (68) kerabat atau Bulik Arifin. Tiga hari sebelum kejadian, Arifin minta keluarganya di Ampih membuatkan e-KTP.

Ada kemungkinan, Arifin sudah perekaman data kependudukan di Kebumen sehingga pembuatan KTP tanpa Arifin datang ke tempat pelayanan pencetakan KTP.

Pada Jumat (8/1/2021) adik bungsunya, Anwar, berketemu kakaknya di rumah familinya untuk mengantar e-KTP Arifin. Aneh, Arifin tidak mau menerima KTP. “Mungkin dia merasa tidak butuh KTP,” kata Sumarni.

Suasana rumah keluarga Sarimun, Senin siang tampak sepi. Rumah tempat Arifin lahir dan dibesarkan hanya ditunggu beberapa kerabat Sarimun. Belum ada tratag untuk keperluan warga yang takziyah.

“Setelah jenazah Arifin ditemukan, baru kami siap-siap. Keluarga akan memakamkan Arifin di Ampih,” kata Sumarni.

Menurut dia, Arifin bekerja pada sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Karena tempat kerja pindah di Pontianak, Arifin tidak mengajak istrinya.

Istri Arifin, bolak balik Adimulyo di rumah orang tuanya  dan Ampih. Belum genap tiga hari istrinya pulang di Kebumen tanpa didampingi Arifin, kabar duka itu datang, setelah kecelakaan jatuhnya pesawat yang ditumpangi diterima dari manajemen tempat Arifin bekerja. (*)