30 Orang dari DIY-Jateng Mengikuti Program Ibu Berbagi Bijak 2021
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 30 perempuan, kebanyakan terdiri dari ibu-ibu yang terjun menjadi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mengikuti program Ibu Berbagi Bijak 2021.
Ibu-ibu dari DIY dan Jateng ini memperoleh pembinaan untuk memperluas akses pemasaran mereka, salah satunya melalui Virtual Expo Ibu Berbagi Bijak 2021 yang digelar, Sabtu (18/12/2021). Kegiatan ini merupakan sebuah pameran produk UMKM yang menjadi binaan Program Ibu Berbagi Bijak 2021 secara hybrid.
"Melalui kegiatan ini diharapkan pelaku UMKM bisa mendapatkan jejaring bisnis yang lebih untuk menunjang performa usahanya dan juga bisa membantu memperluas akses pemasaran," papar Ardhi Setyo Putranto, Founder & CEO Maxi Consulting Indonesia di sela acara.
Program Virtual Expo Ibu Berbagi Bijak 2021 bertujuan untuk mendorong promosi dan pemasaran produk UMKM serta business networking. Pengembangan jaringan ini sangat penting bagi pemasaran UMKM.
Widyananto Sutanto selaku Head of Corporate Communications Visa Indonesia mengungkapkan produk UMKM Ibu Berbagi Bijak 2021 sangat baik dan memiliki keunikan. Dirinya berpesan, UMKM sudah harus mulai menggunakan pemasaran digital.
Program Ibu Berbagi Bijak sebenarnya telah berjalan sejak 2017. Pada tahun sebelumnya program ini fokus pada literasi keuangan. Pada tahun 2021 selain diberikan literasi tentang keuangan dan bisnis juga diberikan pendamping bisnis secara intensif dan akses pemasaran.
"Hal ini penting agar tetap bisa memiliki keunggulan berdaya saing," ujarnya.
CEO Titipku, Henri Suhardja maupun CEO Bukit Sekipan Group Adhita Dea Kharisma menyatakan sangat siap untuk berkolaborasi sebagai mitra strategis UMKM Ibu Berbagi Bijak. "Kolaborasi ini penting untuk membantu memperluas jangkauan pemasaran produk mereka," paparnya.
Salah seorang pelaku UMKM, Rina, pemilik usaha Balerina Fashion mengungkapkan keikutsertaanya dalam Program Ibu Berbagi Bijak 2021 berdampak positif pada usahanya. "Penjualan yang awalnya 200 unit per 10 hari menjadi 1.500 unit per 10 hari sekarang ini," ungkapnya. (*)