Wayang Kulit Dewi Sri Meriahkan Merti Deso Sumbersari
KORANBERNAS.ID,PURWOREJO -- Pemerintah Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo menggelar merti deso di belik (sumber mata air) Blabak, terletak di Pedukuhan Sentaan 1, Sabtu (29/10/2022). Dalam merti deso selalu diadakan pagelaran wayang kulit dengan lakon wajib yaitu Dewi Sri atau Sri Muleh.
"Kisah Dewi Sri atau Sri Muleh yang menggambarkan bagaimana perjalanan Dewi Sri untuk kembali ke rumah. Dimana Dewi Sri merupakan simbol Dewi Padi yang pulang (muleh) dengan membawa panenan padi," sebut Kepala Desa Sumbersari Kecamatan Banyuurip, Anang Widodo disela merti desa, Sabtu (29/10/2022).
Karena itu masyarakat desanya rutin menyelenggarakan merti deso, tujuannya agar panen padinya bisa baik. Pagelaran wayang siang berjudul Dewi Sri dengan dalang Suhud asal Desa Sokowaten Banyuurip, sementara pagelaran wayang di malam hari berjudul Wahyu Cokroningrat dengan dalang Ki Sunarpo Guno Prayitno.
"Ritual merti deso sendiri adalah bentuk ucapan syukur dan doa dari warga Desa. Mereka berharap untuk masa tanam di musim kemarau tetap mendapatkan berkah air, sehingga panenan bisa maksimal," ujarnya.
Anang menambahkan dalam kegiatan merti deso, warga yang mampu menyerahkan tumpeng lengkap dengan lauk . Ada sekitar 90 warga yang membuat tumpeng beralaskan ancak (tempat tumpeng terbuat dari bambu, berbentuk segi empat).
"Ancak yang merupakan sedekah warga dikumpulkan kemudian didoakan, setelah di doakan ancak diperebutkan oleh warga dan selebihnya di bawa pulang," imbuhnya.
Salah satu panitia adalah Asih Murniati (52) merupakan orang yang cukup sibuk dalam acara Merti Deso di Belik Blabak yang terletak di Dusun Sentaan 1, Desa Sumbersari. Sebagai seksi konsumsi dia bertugas menyediakan hidangan baik untuk kru wayang kulit maupun tamu lainnya. Jamuannya berupa snek dan makan berat yang dikemas dalam kardus
"Saya sebagai panitia selain didapuk sebagai seksi konsumsi juga ikut bersih-bersih lingkungan Belik Blabak di lingkungan Rt 1 Rw 4, Dusun Sentaan 1 Desa Sumbersari. Ritual Merti Deso ini sudah bertahun-tahun, turun temurun selalu diadakan," sebut Asih.
Dia menambahkan malam sebelumnya diadakan doa tahlil, untuk cikal bakal pendiri Desa Sumbersari dan leluhur lainnya. Ada yang unik dari terselenggaranya merti deso, yaitu selepas kepungan (selamatan tumpeng), setelah didoakan sesepuh untuk rebutan. Dan adanya penjual air kembang untuk ngalab berkah.
Terlihat sisi utara Belik Blabak terlihat seorang ibu-ibu menunggu air kembang mawar merah putih dan kenangga ( biasa disebut kembang telon).
Penjual air kembang adalah Ari Priyanti (42) yang merupakan anak juru kunci Belik Blabak Marto Karjono (82).
"Saya jualan air kembang seperti ini, sudah turun temurun sejak jaman simbah sampai sekarang. Air kembang ini diprecaya membawa berkah, ada yang untuk mandi, diminum setelah direbus terlebih dahulu, atau untuk keperluan lainnya,' ujar Ari.
Dia menuturkan untuk besarnya uang, dirinya tidak mematok harga, seiklasnya yang membutuhkan air kembang.(*)