Vaksin jadi Syarat Pencairan BLT di Bantul

Vaksin jadi Syarat Pencairan BLT di Bantul

KORANBERNAS.ID,BANTUL -- Masyarakat di wilayah Kapanewon Pajangan nampak antri di kantor pos setempat, Kamis  (22/9/2022). Mereka antri untuk mencairkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM dari pemerintah. Nampak juga Puskesmas Pajangan bekerjasama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) DIY membuka posko vaksin di depan kantor pos. Bagi mereka yang belum vaksin, saat pencairan diminta untuk vaksin terlebih dahulu. Sebab salah satu syarat pencairan adalah sudah divaksin.

Hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Sekretaris Daerah nomor 443/03965 tertanggal 9 September 2022 tentang “Kewajiban Vaksinasi Covid-19 bagi calon penerima BLT” yang ditandatangani  Sekda Helmi Jamharis MM.

“Adanya SE tersebut berdampak terhadap jumlah warga yang disuntik vaksin. Misalnya kita membuka layanan vaksin di Puskesmas itu  dalam sehari biasanya sekitar 25 orang yang disuntik. Namun saat BLT seperti ini bisa 200 bahkan lebih,” kata Kepala  Puskesmas Pajangan, dr Santoso Handoyo kepada  koranbernas.id di lokasi.

Mereka yang mau mendapatkan BLT harus sudah vaksin 1, vaksin 2 dan booster. Namun saat ini masih saja ada warga yang belum vaksin.

“Kami sudah menggelar vaksin bersamaan dengan pencairan BLT sudah  untuk  ketiga kalinya. Dan memang ada saja yang belum vaksin, jadi ada yang baru suntikan pertama, barulah pencairan BLT. Bagi yang sudah vaksin 1 nanti di lokasi kita vaksin ke 2 dan bagi yang sudah vaksin primer, saat akan mencairkan BLT kita vaksin booster,” terangnya.

Hingga kini untuk wilayah Kapanewon Pajangan capaian  vaksin dosis 1 pada kisaran 96 persen, dosis 2 kisaran 84 persen dan booster pada angka 25 persen.

Sementara Koordinator vaksin BINDA DIY wilayah Bantul Nugroho menyambut baik dengan dikeluarkanya SE tersebut.

“Adanya  SE  ini mendongkrak prosentase warga yang mendapat suntikan vaksin di Kabupaten Bantul,” paparnya.

BINDA DIY menjalin kerjasama berbagai pihak untuk menggencarkan vaksinasi, baik kepolisian maupun Dinas Kesehatan dan jajaran Puskesmas se Kabupaten Bantul.

”Untuk capaian booster harus kita genjot agar mencapai angka minimal 70 persen agar tercipta kekebalan komunal,” kata Nugroho. (*)