UNY Meluncurkan Program Ecopreneurship di Desa Wisata Krebet

Kami ingin membantu perajin batik kayu di Desa Krebet untuk meningkatkan kemampuan mereka.

UNY Meluncurkan Program Ecopreneurship di Desa Wisata Krebet
Pemberdayaan masyarakat berbasis ecopreneurship di Desa Wisata Kerajinan Batik Kayu Krebet Bantul. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meluncurkan program pemberdayaan masyarakat berbasis ecopreneurship di Desa Wisata Kerajinan Batik Kayu Krebet Bantul.

Tujuan program tersebut untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan perajin batik kayu menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

Dalam kegiatan yang berlangsung dua hari, 23-24 September 2024, tim PKM UNY yang terdiri dari Dr Laifa Rahmawati, Arianingsih dan Nindya Nuriswati, memberikan pelatihan kepada 30 perajin batik kayu di Sanggar Punokawan Desa Wisata Krebet.

Pelatihan terdiri enam topik yaitu edukasi kesehatan kerja dan aspek ergonomis, edukasi keselamatan kerja dan alat pelindung diri, aplikasi motif modern seni kriya, aplikasi desain bentuk modern seni kriya, teknik pengambilan gambar dan video bahan iklan, serta pembuatan iklan melalui marketplace dan website promosi produk.

Produk berkualitas

"Kami ingin membantu perajin batik kayu di Desa Krebet untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," kata Dr Laifa Rahmawati, Ketua Tim PKM UNY, Senin (23/9/2024).

Kegiatan ini dibantu enam orang tim mahasiswa dari berbagai jurusan yaitu Tri Astuti, Satrio Dwi Kuncoro, Lili Dwi Safitri, M Zukufu Zaman, Hamzah Abdurrahman dan Helena Christia Deshediany. Mereka membantu proses pelatihan dan pendampingan perajin batik kayu.

"Dengan program ini diharapkan perajin batik kayu di Desa Krebet dapat meningkatkan pendapatan mereka dan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Laifa.

Selain itu, program ini juga dapat membantu melestarikan tradisi dan budaya batik kayu di Desa Krebet. "Kami berharap program ini dapat membantu meningkatkan kemampuan dan pengetahuan perajin batik kayu di Desa Krebet, sehingga mereka dapat menciptakan produk yang berkualitas dan berdaya saing tinggi," tambah Arianingsih, anggota tim PKM UNY. (*)