Terbuka Peluang Ekspor ke Negara di Afrika Timur, Khususnya Kerajinan
KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Perluas peluang ekspor, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan diskusi bersama Menteri Perindustrian, Kewirausahaan, dan Investasi Republik Seychelles Devika Vidot, di Pendapa Parasamya Kabupaten Sleman pada Sabtu (11/8/2024) malam. Acara ini dihadiri oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dan juga menghadirkan pelaku usaha untuk mempromosikan karyanya kepada menteri negara bagian dari Afrika Timur itu.
Kustini menyambut baik kehadiran Menteri Republik Seychelles. Menurutnya, pertemuan ini menjadi awal baik untuk membangun kerjasama antara Sleman dan Seychelles. Melalui sesi diskusi, Kustini berharap akan terjadi pertukaran informasi dan pengetahuan yang dapat meningkatkan bisnis pelaku UMKM Kabupaten Sleman.
“Dengan pertemuan ini, kami harap akan terbuka lebar kesempatan untuk membangun kerjasama yang baik antara Sleman dengan Seychelles. Bukan hanya sektor ekonomi, namun juga harapannya terbuka untuk sektor lainnya,” kata Kustini.
Bupati mendorong pelaku usaha untuk memanfaatkan perkembangan teknologi, agar bisa memasarkan produk lokal lebih luas dan sekaligus meningkatkan perekonomian mereka.
Menteri Perindustrian, Kewirausahaan, dan Investasi Republik Seychelles Devika Vidot, menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sleman yang telah memberikan kesempatan kepadanya untuk mengenal lebih jauh produk kerajinan dari Bumi Sembada.
Devika mengatakan, kehadirannya di Sleman merupakan bagian dari perjalanan dinas bersama Duta Besar Republik Seychelles untuk ASEAN Nico Barito, untuk lebih menemukenali potensi produk-produk ASEAN. Usai berkunjung ke Sleman, Devika mengaku kagum dengan hasil karya pelaku usaha Sleman.
“Saya sudah melihat sendiri, Sleman cukup menjanjikan dari segi produk kerajinannya yang memiliki kualitas yang luar biasa. Saya sampaikan salut kepada perajin dan pemerintah daerah yang telah memfasilitasi dengan baik,” kata Devika.
Menteri berusia 35 tahun itu menjelaskan, Seychelles yang memiliki keunggulan pada sektor pariwisatanya, terbuka terhadap produk-produk kerajinan Sleman yang dapat menjadi pendukung sektor pariwisata di Seychelles. Devika menyampaikan, Seychelles memiliki banyak potensi alam, namun jumlah perajin yang dimiliki masih sangat sedikit. Untuk itu dia berharap dapat terjalin kerjasama yang baik antara Sleman dan Seychelles untuk memenuhi permintaan pasar.
“Di sini ada banyak kesempatan bagi kita untuk berkolaborasi. Tapi salah satu yang penting untuk diperhatikan adalah menentukan harga, karena biaya kirimnya yang tidak murah,” jelas Devika.
Devika pun berharap akan lahir solusi terbaik untuk mengatasi tantangan pada proses pengiriman barang menuju Seychelles. Dia juga terbuka terhadap diskusi bersama Pemerintah Kabupaten Sleman pada kesempatan berikutnya untuk melahirkan kesepakatan bersama. (*)