Soal Umpatan ke Jokowi, Yuni Astuti Sarankan Butet Belajar dari Sikap Prabowo

Antara Butet dan Jokowi berkawan baik dan punya sejarah yang bagus di masa lalu.

Soal Umpatan ke Jokowi, Yuni Astuti Sarankan Butet Belajar dari Sikap Prabowo
Ketua Dewan Penasehat Relawan Bersama Prabowo (Bepro) DIY, Yuni Astuti. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Budayawan Butet Kartaredjasa membacakan pantunnya pada kampanye akbar Hajatan Rakyat Yogyakarta yang digelar di Alun-alun Wates Kabupaten Kulonprogo, Minggu (28/1/2024).

Saat membacakan pantunnya itu, Butet sempat mengkritik sosok Presiden Jokowi. Tak hanya mengkritik, Butet juga diduga mengeluarkan umpatan kepada Jokowi.

Ketua Dewan Penasehat Relawan Bersama Prabowo (Bepro) DIY, Yuni Astuti, angkat bicara tentang dugaan umpatan Butet ke Jokowi ini. Yuni Astuti menyayangkan adanya kejadian itu.

"Ya saya menyayangkan saja. Pak Butet itu kan salah seorang sesepuh budayawan dan seniman di Yogyakarta. Kok rasanya gak tepat saja kalau kemudian melakukan itu. Apalagi ini di depan banyak massa dan saat kampanye pula," ucap Yuni Astuti saat ditemui di salah satu kafe di Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Caleg DPR RI nomor urut 2 dari Partai Gerindra untuk Dapil DIY ini mengungkapkan antara Butet dan Jokowi berkawan baik dan punya sejarah yang bagus di masa lalu.

ARTIKEL LAINNYA: Salurkan Bantuan Beras, Jokowi : Semua Negara Melakukan

"Dulu di Pilpres 2014 dan 2019, Pak Butet kan ada di barisan pendukungnya Pak Jokowi. Hubungan dua orang ini kan agak renggang menjelang Pilpres 2024 ini," ucap Yuni Astuti.

"Ya kalau misal sekarang Pak Butet dan Pak Jokowi berbeda sikap politik kan sebenarnya gak masalah. Tapi ya jangan menjelekkanlah ya. Harusnya Pak Butet sudah bisa menep-lah kalau Bahasa Jawanya," sambung Yuni Astuti.

Yuni Astuti menambahkan seharusnya meski berbeda sikap politik, semua pihak harusnya saling menghormati. Yuni Astuti menilai Pilpres 2024 adalah ajang seleksi untuk memilih pemimpin terbaik Indonesia.

"Mungkin Pak Butet harus belajar dari Pak Prabowo. Pak Prabowo pasca Pilpres 2019 yang kita tahu bagaimana kerasnya saat itu pertarungannya justru dengan besar hati dan legawa atas nama kepentingan bangsa bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi yang dua kali Pilpres menjadi lawannya. Pak Butet harusnya bisa meneladani sikap Pak Prabowo," kata Yuni Astuti.

Menurut dia, perbedaan pandangan politik dalam kontestasi seperti Pilpres ini hal yang wajar namun harus tetap menjunjung tinggi etika dan adab di dalamnya.

Toh nantinya pasca Pilpres ini ada tugas besar yaitu semua kubu baik yang menang maupun kalah harus tetap bersama-sama membangun Indonesia dan mensejahterakan rakyat," ujar Yuni Astuti. (*)