Sepuluh SMP Negeri Kekurangan Siswa, Dibuka PPDB Offline

Sepuluh SMP Negeri Kekurangan Siswa, Dibuka PPDB Offline
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Jawa Tengah, Wasit Diono. (wahyu nur asmani ew/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) berakhir Rabu (21/6/2023) namun demikian masih terdapat sepuluh SMP Negeri di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah kekurangan peserta didik.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Purworejo, Wasit Diono, mengatakan sekolah tersebut adalah SMPN 13 masih ada kuota 13 orang, SMPN 24 Kaligesing kuota 21 orang, SMPN 26 Desa Popongan masih kurang 32.

Kemudian, SMPN 29 Banyuasin Loano masih ada kuota 46, SMPN 35 Krandegan Bayan kurang peserta didik 43 orang, SMPN 37 Pekacangna Bener kekurangan 45 siswa, SMPN 39 Sudorogo Kaligesing kekurangan 61 siswa, SMPN 41 Kaliglalah Kemiri kekurangan 12 orang, SMPN 42 Nruno 36 siswa serta SMPN 43 Penungkulan Gebang masih tersedia kuota 31 siswa.

"PPDB SMP Negeri kali ini untuk jalur Zonasi 60 persen, jalur prestasi 20 persen, jalur perpindahan orang tua ada 5 persen dan jalur afirmasi 15 persen. SMPN yang masih kekurangan siswa bisa melakukan pendaftaran PPDB secara offline selama dua hari (22-23/6/2023) adapun pengumuman 24 Juni 2023," jelasnya.

Dia menambahkan PPDB SMP swasta pendaftaran pada19-22 Juni 2023, penyusunan peringkat (22/6/2203) dan pengumuman 27 Juni 2023.

Sedangkan pendaftaran ulang SMPN tanggal 26 dan 27 Juni 2023 dan 28 Juni 2023 tetapi sehubungan ada cuti bersama Idul Adha, maka daftar ulang hari ketiga diganti 1 Juli 2023.

SMPN yang masih kekurangan siswa disebabkan antara lain mungkin peminat kurang atau mengejar SMPN favorit.

Disebutkan, alokasi PPDB di Kabupaten Purworejo jalur zonasi sebanyak 4.714 peserta didik, afirmasi 1.186 siswa, prestasi 1.569 siswa dan perpindahan orang tua 399 siswa,  total 7.872 untuk SMP Negeri sedangkan yang sudah masuk PPDB secara online ada 7.498 peserta didik.

Menurutnya sosialisasi PPDB di kabupaten Purworejo sudah sampai ke masyarakat. "Jalur zonasi ini memang banyak kendala di lapangan, keberadaan SMP menguntungkan siswa dengan lokasi terdekat dan merugikan yang berlokasi jauh," kata Wasit.

Pada saat pendaftaran berlangsung Dindikbud dibanjiri siswa meminta dibukakan akun. Untuk kartu keluarga baru harus diverifikasi dari kantor Dindikbud, kemudian bisa dibuatkan akun guna mendaftar PPDB.

Sekretaris Dindikbud Kusnaeni menyebut tidak semua SMP negeri yang kekurangan siswa bisa terpenuhi. "Untuk SMPN 13 dan SMPN 26 yang berada di wilayah perkotaan kemungkinan bisa terpenuhi. Tetapi untuk SMPN yang berada di pegunungan atau pelosok bisa jadi kuota tidak terpenuhi. Ada kemungkinan siswa mendaftar di sekolah swasta, di luar kota atau melanjutkan pendidikan di pondok pesantren," jelasnya. (*)