Sebelum Longsor Warga Mendengar Gemuruh
KORANBERNAS.ID, KEBUMEN -- Warga di lokasi bencana longsor Desa Kalijering sudah mengetahui ada gerakan tanah di atas permukiman. Warga yang selamat itu sudah mengosongkan rumah sebelum longsor sampai permukiman.
Kapolsek Padureso Iptu Suwarto kepada koranbernas.id, Rabu (10/2/2021) malam, menjelaskan sebelum longsor menimpa permukiman yang dihuni enam keluarga, terdengar gemuruh dari tebing di atas permukiman.
“Warga yang mendengar wara-wara agar meninggalkan rumah,” kata Suwarto. Lima keluarga meninggalkan rumah. Sedangkan satu keluarga, tiga jiwa yang menjadi korban bertahan di rumah.
Warga yang mengungsi karena permukiman mereka di bawah lahan rawan longsor ada 90 orang. Mereka mengungsi di tiga tempat aman. Logistik, menurut Suwarto, cukup. “Logistik dari beberapa dermawan,” ucapnya.
Upaya pencarian seorang korban yang diduga tertimbun longsoran pada Rabu pukul 17:00 dihentikan. Pencarian dilanjutkan Kamis (11/2/2021).
Tidak kurang terdapat 200 orang sebagai pencari maupun penolong. Basarnas, Polri, TNI serta relawan BPBD Kebumen mendukung pencarian korban.
Sebelumnya, Sekretaris Kecamatan Padureso, Heri Purnomo, menyatakan terdapat 32 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 90 orang masih mengungsi.
Korban kedua yang tertimbun longsor, Doniatun (40), perempuan, ditemukan meninggal dunia pada pukul 14:20. Korban ditemukan Tim SAR Gabungan. (*)