Riset CNN, Responden Menginginkan Capres Yang Be Visible

Riset CNN, Responden Menginginkan Capres Yang <i>Be Visible</i>

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Riset Citra Network Nasional (CNN) mengungkapkan, sebanyak 87,8 persen responden menginginkan capres yang be visible. Yakni kandidat itu memiliki reputasi baik di mata pemilih bila ia mampu tampil di depan publik, menciptakan komunikasi dua arah dengan pemilih, familiar dan bersahabat dengan publik.

Lalu sebanyak 89,4 persen masyarakat menginginkan capres yang be authentic, yakni reputasi positif yang dimiliki oleh seorang kandidat capres karena ia mampu mewujudkan harapan dari pemilih. Reputasi positif yang dimiliki bukan terletak pada image yang dibuat-buat atau pencitraan, tetapi terletak pada sikap dan tindakan. Ia bukan hanya seorang komunikator yang baik, tetapi juga seorang pelaksana yang baik, dalam artian apa yang dijanjikan selalu ditepati dan kebijakan yang diambil selalu mempertimbangkan kepentingan banyak orang.

Kemudian 89,6 persen menginginkan capres yang be consisten, yakni apa yang diucapkan selalu dilaksanakan. Dalam artian ia bukan hanya seorang yang pandai berbicara atau pandai berpidato, tapi dia juga seorang perancang sekaligus pelaksana program yang mempengaruhi kehidupan masyarakat menjadi lebih baik.

Dalam rilisnya ke koranbernas.id, Direktur Eksekutif CNN Dwi Harini Soejono M.Sc, Selasa (15/2/2022) menjelaskan, dalam penelitian ini, 2.140 responden memiliki confidence level 95 persen dan confidence interval 2,12 persen, yang diambil dari 1.070 kecamatan di 34 provinsi di Indonesia. Pemilihan responden dengan memperhatikan keseimbangan jumlah pemilih di setiap kecamatan pada Pemilu 2019. Penelitian ini dilakukan sejak 22 Januari hingga 6 Februari 2022.

Pihaknya menggelar riset untuk memperoleh informasi dan data, sebagai basis analisis persoalan menggunakan metode field study. Hal itu untuk mengumpulkan data primer melalui wawancara mendalam dengan institusi dan stakeholders yang relevan. Metode ini memiliki kelebihan pada kemampuan dalam menggali detail aspek partisipasi dan preferensi masyarakat dalam Pemilu 2024 .

Hasil penelitian, bahwa faktor yang mempengaruhi masyarakat memberikan suara jika Pemilu Legislatif 2024 digelar hari ini, sebanyak 4,7 persen menyatakan dipengaruhi oleh visi misi partai politik, dan 14,2 persen pemberian uang atau bingkisan lain. Sedangkan 37,2 persen karena memiliki kesamaaan etnik dengan caleg dan capres, sebanyak 30,8 persen menyatakan karena dipengaruhi faktor memiliki kesamaan keyakinan agama/golongan kepercayaan dengan caleg dan sebanyak 13,1 persen disebabkan oleh faktor lain-lain.

Karakteristik informan (responden) terdiri PNS, pelaku usaha, dosen dan mahasiswa, buruh, ibu RT, sopir angkot/bus, wiraswatawan/pengusaha dan petani.

“Dengan pertanyaan siapakah tokoh Yang Anda Pilih Jika “Pemilu Presiden Dilaksanakan Hari ini”, hasilnya peringkat pertama Airlangga Hartarto dipilih 21,8% responden, kedua Prabowo Subianto 15,3%, dan ketiga Ganjar Pranowo 8,1% responden,” kata Harini.

Selain tiga tokoh ini, juga muncul nama Anies Baswedan 7,5%, Gatot Nurmantyo 6,9%, Puan Maharani 6,1%, Muhaimin Iskandar 2,8 % , Agus Harimurti Yudhoyono 2,7%, Erick Thohir 2,1%, Sandiaga Uno 1,8% dan terakhir yang tidak memilih 24,9% responden.

Alasan utama mereka memilih Airlangga Hartarto, karena Indonesia butuh keberlanjutan pembangunan yang sudah dijalankan Jokowi, dan perbaikan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mengurangi angka kemiskinan akibat dampak pandemi Covid yang diperkirakan akan tetap mempengaruhi kinerja ekonomi nasional pasca Jokowi.

Alasan utama mereka memilih Prabowo Subianto, pertama tegas berwibawa. Memilih Ganjar Pranowo karena Ganjar Pranowo sering bermedsos dalam menjalankan pemerintahan sebagai Gubernur Jateng.

“Ada yang menarik, responden yang memilih Erick Thohir karena alasan wajah dan namanya terpampang di ATM bank bank BUMN,” lanjutnya.

Dari hasil temuan penelitian tentang preferensi dan persepsi masyarakat jika pemilu digelar hari ini, Partai Golkar paling banyak dipilih sebagai Top of Mind dengan tingkat keterpilihan sebesar 14,9 persen, disusul PDI Perjuangan 14,8 persen, Gerindra 14,2 persen, Demokrat 4,2 persen, Nasdem 3,9 persen, PKS 3,2 persen, PKB 3,2 persen dan disusul sejumlah partai lain. Sedangkan yang tidak menjawab atau memilih 30,8 persen.(*)