Pemkab Sebut Selama KIE Ada Komitmen Investasi Rp 150 Miliar

Pemkab Sebut Selama KIE Ada Komitmen Investasi Rp 150 Miliar
Penandatanganan Leter of Intent Kepeminatan investasi. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, KEBUMEN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) mengungkapkan, selama Kebumen International Expo (KIE) ada komitmen investasi sebesar Rp 150 miliar. Komitmen itu disampaikan dalam International Business and Investment Forum (IBIF).

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Dyah Woro Palupi mengatakan, IBIF diselenggarakan guna membangun komunikasi, koordinasi dan kerjasama antara instansi pemerintah dan dunia usaha, sekaligus membangun iklim investasi yang kondusif.

“Alhamdulillah kita sudah melaksanakan IBIF dengan menghadirkan beberapa pelaku usaha, akademisi, dan praktisi,” kata Wioro, Jumat (23/6/2023).

Dari IBIF itu, menghasilkan kesepahaman investasi atau kepeminatan investasi dari para investor di Kebumen. Hal itu ditandai dengan Penandatanganan Kepeminatan Investasi (LOI : Letter of intent) antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha. Kepeminatan investasi itu sebesar Rp 150 miliar.

Empat investor itu, yakni PT. Sugeng Joyo Lautan Semesta dengan nilai investasi Rp 50,259 miliar, dengan lokasi usaha Desa Sidoharjo, Kecamatan Puring Kebumen, RS PKU Muhammadiyah Sruweng nilai investasi Rp 60, 6 miliar, lokasi di Sruweng Kebumen, Naura Amusement Park nilai investasi Rp 25 miliar, lokasi jalan Nasional 3 Karanganyar Kebumen, serta Universitas Ma'arif Nahdatul Ulama (UMMU) Kebumen, nilai investasi Rp 15 miliar yang lokasi di Jatisari.

Pemkab Kebumen memastikan Kebumen ramah investasi. Pihaknya membutuhkan investasi masuk ke Kebumen agar perekonomian Kebumen semakin maju, penyerapan tenaga kerja semakin banyak, rakyat pun menjadi sejahtera, terbebas dari pengangguran.

Pengamatan koranbernas.id, RSU PKU Muhamadiyah Sruweng setahun membangun gedung rawat inap dan rawat jalan. Pembangunan sekarang masih berjalan. Hal yang sama juga dilakukan UMNU Kebumen. Kampus baru di Jatisari, sekarang sudah difungsikan. Sedangkan investor tambak di Sidoharjo, awal tahun 2023 sudah membuka lahan. Lahan yang digunakan perkebunan kelapa, yang selama ini menjadi sumber pendapatan warga setempat dari industri rumahan gula jawa. (*)