Kandang Sapi Bisa Menjadi Lokasi Kunjungan Wisatawan

Kandang Sapi Bisa Menjadi Lokasi Kunjungan Wisatawan

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Melalui program  Bina Lingkungan CSR, BNI Yogyakarta membangun kandang sapi bagi warga Gersik Kalurahan Sumbermulyo Bambanglipuro Bantul, yang diresmikan Kamis (31/3/2022) sore.

Keberadaan kandang yang bisa menjadi lokasi kunjungan wisatawan tersebut merupakan bagian dari pemeliharaan sumber air Pamsimas.

Peresmian ditandai pemotongan tumpeng oleh Pemimpin Bidang Pemasaran Bank BNI Yogyakarta, Endang Sulistyowati dan pengguntingan pita dengan didampingi Lurah Sumbermulyo Ani Widayani MIP disaksikan unsur Forkompimkap Bambanglipuro, anggota kelompok peternak sapi "Sido Dadi" dan warga sekitar.

Dukuh Gersik, Widiyanto, didampingi Ketua RT 03 Supandi  kepada koranbernas.id di lokasi mengatakan program ini untuk merelokasi kandang warga yang sebelumnya berada di sekitar Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).

"Dekat lokasi Pamsimas dilihat juga kurang bersih dan teratur. Tampilannya tidak bagus. Maka dengan relokasi, kini sapi warga bisa dikandang dalam satu tempat," katanya.

Ada 12 kandang yang dibuat di atas lahan  kas desa dengan luas keseluruhan 500 meter persegi tersebut. Supandi  menambahkan di Gersik banyak warga yang memelihara sapi dan dikandang dekat rumah dan lokasi Pamsimas.

Maka dibangunlah kandang kelompok untuk dimanfaatkan oleh warga Gersik secara bersama-sama. "Ini dananya dari BNI Yogyakarta dan difasilitasi serta dicarikan link oleh Bapak Muhammad Prakoso warga asli Gersik yang kini menjabat duta besar (Italia merangkap Republik Malta, Republik Siprus, Republik dan Marino). Banyak yang sudah beliau berikan bagi kami," kata Supandi.

Sebelumnya, ada  pengaspalan, lampu penerangan solar cell, mobil ambulans desa dan belum lama adalah normalisasi dan pembangunan jembatan Sungai Afur Sorok.

Lurah Ani mengatakan sejak beberapa waktu terakhir, masyarakat tidak bisa  melakukan program pembangunan yang bersumber dari Dana Desa (DD). Apalagi setelah keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104/2021 tentang  Rincian APBN 2022 disebutkan anggaran tidak boleh digunakan untuk pembangunan.

Dana Desa diperuntukan untuk Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) minimum 40 persen, 20 persen untuk program ketahanan pangan dan hewani serta  8 persen  untuk penanganan Covid-19.  Sisanya digunakan untuk program wajib dan sinkronisasi, misal penanganan stunting, gizi buruk, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), PAUD.

Program atau usulan pembangunan  oleh masyarakat melalui Musrenbang tidak bisa terlaksana, termasuk  relokasi kandang sapi warga Gersik.

"Perlu kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk saat ini dengan Bank BNI Yogyakarta adalah hal yang sangat  besar manfaatnya bagi masyarakat. Terima kasih kepada Bank BNI, sesuai dengan slogan BNI Melayani Negeri, Kebanggaan Bangsa," katanya.

Usai diresmikan, dia memberikan tiga pesan bagi masyarakat. Pertama, hasil pembangunan agar dirawat dan dipelihara dengan baik karena ini menyangkut kepercayaan pemberi donor.

Kedua, diharapkan ada pengembangan dari program bantuan yang bermanfaat untuk masyarakat. Ketiga, mendukung program Sumbermulyo sebagai desa wisata, di mana Pokdarwis desa ini baru saja menjadi juara 1 di Kabupaten Bantul.

Sumbermulyo, lanjut Lurah Ani, kaya akan potensi mulai gedung Semaul yang lebih dikenal dengan nama gedung putih karena dibangun mirip white house di Amerika, lalu Candi Ganjuran, ada kampung anggur Plumbungan yang terkenal hingga mancanegara dan Embung Merdeka.

"Apa di sini terima kalau hanya mau dilewati saja? Jangan sampai itu terjadi. Bagaimana kandang kelompok ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan saat berkunjung  ke Sumbermulyo," katanya.

Endang Sulistyowati mengatakan program yang mereka jalankan adalah salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan untuk membangun ekonomi masyarakat. "Ini adalah program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan kami," kata Endang. (*)