Kamus Bahasa Jawa-Indonesia Digital Resmi Meluncur
KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA – Menyusul diterbitkannya Kamus Bahasa Jawa Indonesia (KBJI) versi cetak tahun sebelumnya, Balai Bahasa Yogyakarta (BBY), Senin (31/10/2022), secara resmi meluncurkan KBJI digital. Tujuannya supaya mudah diakses masyarakat terutama generasi muda yang akrab dengan teknologi digital.
Acara peluncuran yang berlangsung di Ruang Sutan Takdir Alisjahbana Kantor BBY Jalan I Nyoman Dewa Oka, Kotabaru Yogyakarta itu dilakukan oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Satra Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Drs Imam Budi Utomo M Hum.
Satu rangkaian dengan kegiatan itu dilaksanakan Seminar Peran Kamus Digital untuk Pengembangan Bahasa dengan narasumber Panitrapura Karaton Ngayogyakarta KRT Kintoko Sri Soedarmo dan Bandung Mawardi dari Kabut Institut. Adapun moderator, Dr Ratun Untoro M Hum.
Selain dihadiri Duta Bahasa, acara tersebut juga diikuti perwakilan guru maupun berbagai kalangan dari akademisi, praktisi, pemangku kepentingan serta media. Ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra 2022 yang diselenggarakan BBY selama satu bulan sejak 8 Oktober silam.
Kepala BBY Dra Dwi Pratiwi M Pd mengemukakan, KBJI versi digital merupakan bagian dari inovasi untuk disesuaikan dengan zaman. Demi mengikuti perkembangan dunia perkamusan dan secara lebih luas lagi perkembangan bahasa, kamus tidak selalu berbasis kertas.
Terbitnya KBJI digital diharapkan mampu melengkapi kamus versi cetak. Itu sebabnya, BBY sebagai institusi di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) selalu terbuka.
BBY tidak menutup informasi untuk memutakhirkan kosa kata bahasa Jawa. “Kami menunggu saran, kritikan, kontribusi untuk pengayaan kosa kata Jawa, ke depan pengembangannya seperti apa,” kata Dwi Pratiwi.
Bahasa merupakan sumber dari budaya. Bahasa Jawa dikenal luwes, bisa menyerap bahasa-bahasa dari luar negeri.
Seraya mengapresiasi inovasi BBY bekerja sama dengan pemangku kepentingan di provinsi ini, Imam Budi Utomo menyatakan, inti bahasa adalah bahasa ibu yang identik dengan bahasa daerah, kemudian terekam di dalam kamus.
Baginya, peluncuran KBJI digital dimaksudkan agar jangkauan maupun aksesnya semakin cepat dan luas termasuk di kalangan generasi muda.
Harga Kamus Bahasa Jawa-Indonesia versi cetak bisa mencapai puluhan sampai ratusan ribu rupiah. Dengan versi digital bisa benar-benar diakses tanpa biaya. Inilah salah satu bentuk kemurahan dari Revolusi Industri 4.0. KBJI bisa diunduh di play store KBJI Balai Bahasa Yogyakarta.
Imam yang pernah bertugas di BBY itu menjelaskan, saat ini balai yang berdiri sejak era 1950-an itu sudah memiliki ribuan produk, di antaranya naskah-naskah kuno maupun Babad. Ini merupakan potensi yang luar biasa. Produk-produk tersebut apabila berupa cetakan maka jangkauan dan keluasannya terbatas.
Dia berharap, dengan digitalisasi masyarakat lebih mudah mengaksesnya secara daring, tidak harus datang ke kantor BBY. Selan itu, masyarakat juga bisa ikut terlibat memperkaya kosa kata atau memberikan pemahaman terhadap definisi kosa kata bahasa Jawa.
“Kita tidak hanya sebagai pengguna saja tetapi ikut memberikan sumbangan pemikiran, kosa kata untuk dimasukkan kamus,” tandasnya.
Meski begitu, lanjut dia, KBJI versi cetak tetap dipertahankan sebagai bagian penting dari dokumentasi. Masing-masing memiliki fungsi.
“Bukan berarti karena sudah ada digital, cetaknya diabaikan. Dalam rangka memberikan layanan yang lebih luas, Kamus Bahasa Jawa-Indonesia digital hukumnya wajib ‘ain,” tandasnya. (*)