Hotel-hotel di Yogyakarta Buka Pintu untuk Pameran Seni

Hyatt Regency Yogyakarta menjadi bagian dari tren ini dengan menggelar pameran seni rupa Identity and Belonging.

Hotel-hotel di Yogyakarta Buka Pintu untuk Pameran Seni
Para tamu menikmati karya-karya pameran seni rupa Identity Belonging di Hyatt Regency Yogyakarta. (istimewa)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Seni bukan lagi sesuatu yang eksklusif hanya untuk galeri atau museum. Kini, ruang-ruang publik seperti hotel mulai membuka pintunya bagi ekspresi kreatif para seniman. Hyatt Regency Yogyakarta menjadi bagian dari tren ini dengan menggelar pameran seni rupa bertajuk Identity and Belonging yang resmi dibuka, Jumat (31/1/2025).

Dalam pembukaan yang santai, beberapa tokoh turut hadir untuk memberikan apresiasi atas inisiatif ini. Ahelya Abustam SH MH selaku Kepala Kejaksaan Tinggi DIY bersama Dr Mikke Susanto S Sn MA, seorang pengamat seni serta Rektor ISI Yogyakarta Dr Irwandi S Sn M Sn secara resmi meresmikan pameran tersebut.

"Seni rupa memiliki peran penting dalam membentuk kesadaran masyarakat akan identitas dan nilai-nilai budaya yang terus berkembang," kata Irwandi.

Pameran kali ini merupakan hasil kolaborasi antara Hyatt Regency Yogyakarta dan Siji Art Management, sebuah komunitas yang aktif dalam mendukung seniman melalui berbagai pameran di hotel-hotel bintang lima di Jakarta dan Yogyakarta.

Lebih luas

Siji Art Management yang dikelola oleh Cut Nailil Muna telah menjadi jembatan bagi para perupa untuk dapat menjangkau audiens yang lebih luas, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Dengan pameran, hotel tidak hanya menjadi tempat menginap tetapi juga ruang apresiasi bagi karya seni yang penuh makna.

Tema Identity and Belonging dipilih sebagai refleksi dari perjalanan manusia dalam memahami identitas dan keterhubungan mereka dengan lingkungan sosial. Lebih dari 70 karya seni dari 11 perupa asal Yogyakarta dipamerkan, masing-masing menampilkan perspektif unik mengenai keberagaman identitas dan rasa memiliki.

Beberapa seniman yang turut serta dalam pameran ini antara lain Bonny Setiawan, Choiruddin, Danang Prayitno, Febri Suprian Saputra, Iwan Suhaya, Kemal Suhaya, Putra Wali Acok, Rina Kuriyati, Slamet Suneo Santoso, Tofan Ali Siregar dan Yayat Surya.

Setiap karya yang dipajang mengandung narasi yang mendalam. Beberapa seniman mengeksplorasi isu-isu personal mengenai jati diri, sementara yang lain menggambarkan dinamika sosial di tengah era globalisasi.

Semakin relevan

Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, pertanyaan mengenai siapa diri kita dan bagaimana kita berhubungan dengan lingkungan menjadi semakin relevan. Seni, dalam hal ini, berperan sebagai medium yang dapat menghadirkan perenungan mendalam.

Wilis Prastowo selaku General Manager Hyatt Regency Yogyakarta menyampaikan pameran ini merupakan bagian dari program Rumah Budaya Hyatt, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk mendukung pelestarian seni dan budaya Nusantara, khususnya seni rupa Yogyakarta.

"Seni memiliki kekuatan untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat, dan dengan menghadirkannya di dalam hotel, pihaknya berharap dapat memberikan pengalaman yang lebih kaya bagi para tamu dan pengunjung," kata dia.

Bagi para pencinta seni maupun wisatawan yang ingin menikmati keindahan karya seni dalam suasana yang nyaman, pameran ini dapat dikunjungi mulai 1 Februari hingga 30 April 2025.

Sebuah perjalanan

Setiap hari dari pukul 09:00 hingga 22:00 pengunjung bisa menikmati karya-karya yang tersebar di area lobi lantai 1 dan 2 Hyatt Regency Yogyakarta.

Mengunjungi pameran bukan sekadar melihat lukisan atau instalasi, tetapi juga sebuah perjalanan untuk memahami makna identitas dan keterhubungan manusia dalam kehidupan sosial.

Di tengah rutinitas yang padat, meluangkan waktu untuk menikmati seni bisa menjadi cara yang menyegarkan untuk menemukan perspektif baru tentang dunia dan diri sendiri. (*)