Dishub Sleman Petakan Jalur Mudik Rawan Kecelakaan

Terdapat beberapa titik jalan nasional maupun provinsi dan kabupaten rawan kecelakaan dan kepadatan lalu lintas.

Dishub Sleman Petakan Jalur Mudik Rawan Kecelakaan
Kepala Dinas Perhubungan Sleman, Arip Pramana. (nila hastuti/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sleman memetakan sejumlah titik di jalur mudik rawan kecelakaan dan rawan kepadatan arus lalu lintas pada liburan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di wilayah kabupaten itu.

"Pada arus mudik libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, di wilayah Sleman terdapat beberapa titik jalan nasional maupun provinsi dan kabupaten yang rawan terjadi kecelakaan dan kepadatan lalu lintas," kata Arip Pramana, Kepala Dishub Sleman, Senin (23/12/2024), di kantornya.

Menurut Arip, dari hasil pemetaan yang dilakukan di lapangan, titik rawan kecelakaan lalu lintas untuk jalan nasional meliputi Jalan Wates kilometer (km) 5,7,9, Jalan Solo di antaranya km 1, km 13 dan 10, kemudian Jalan Magelang km 11 dan km 14.

"Sedangkan untuk jalan provinsi dan kabupaten kerawanan terjadi di jalur menuju destinasi wisata, di antaranya jalur menuju obyek wisata Taman Tebing Breksi perbukitan Prambanan," kata Arip.

Jam padat

Untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di titik-titik tersebut pihaknya terus melakukan pemantauan, khususnya pada jam-jam padat arus kendaraan.

"Kami akan melakukan monitoring dan menerjunkan personel untuk melakukan patroli lalu lintas," kata Arip.

Arip menambahkan, untuk titik-titik yang rawan terjadi kepadatan arus lalu lintas meliputi simpang empat Tempel dan simpang empat Denggung di Jalan Magelang.

"Kemudian di simpang empat Demak Ijo dan simpang empat Pelem Gurih di Jalan Godean. Sementara untuk Jalan Wates kepadatan arus lalu lintas rawan terjadi di simpang tiga Gamping dan kawasan Pasar Gamping," jelas Arip.

Jalan lingkar utara

Sedangkan untuk arus lalu lintas melalui Jalan Lingkar Utara, titik rawan kepadatan lalu lintas meliputi di simpang empat Monumen Jogja Kembali (Monjali), simpang empat Gejayan, simpang empat Condongcatur dan simpang tiga Maguwoharjo.

Selanjutnya untuk jalur mudik di Jalan Solo kepadatan lalu lintas rawan terjadi di simpang tiga Bandara Adisutjipto, simpang tiga Raden Ronggo Kalasan, simpang empat Kalasan dan simpang empat Prambanan.

"Pengaturan arus lalu lintas di titik-titik tersebut dikendalikan melalui sistem ATCS untuk persimpangan jalan kabupaten, kemudian koordinasi dengan Dishub DIY untuk simpang jalan provinsi dan koordinasi dengan BPTD 10 Wilayah Jateng DIY untuk ruas jalan nasional serta penanganan langsung ke lapangan apabila diperlukan oleh Tim Patroli dan pemelihara APILL," ujarnya. (*)