Camat Tulung Berharap Semua Desa Bergerak Mendirikan Baby Cafe

Camat Tulung Berharap Semua Desa Bergerak Mendirikan Baby Cafe
Launching Baby Cafe Arimbi Tulung Klaten. (masal gurusinga/koranbernas.id)

KORANBERNAS.ID, KLATEN -- Camat Tulung Klaten Hendri Pamungkas berharap seluruh desa di wilayahnya mendirikan baby cafe. Sebab, baby cafe merupakan salah satu upaya pemerintah dalam rangka penanganan masalah stunting.

"Harapannya, semua desa ikut bergerak mendirikan baby cafe. Ini penting sekali dalam rangka pemenuhan gizi terutama bagi balita karena menjadi prioritas pemerintah dalam rangka penanganan stunting," katanya pada acara Launching Baby Cafe dan Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) 'Dewi Arimbi' Desa Sudimoro Kecamatan Tulung, Kamis (15/6/2023).

Launching baby cafe yang berlangsung di Obyek Wisata Kalimosodo Sudimoro dihadiri perwakilan Puskesmas Majegan, kepala desa di wilayah kerja Puskesmas Majegan, Muspika Tulung, pengurus PKK dan posyandu.

Hendri menambahkan, di wilayah Kecamatan Tulung meliputi 18 desa dan baby cafe 'Dewi Arimbi' Sudimoro merupakan yang ketiga diluncurkan setelah Desa Beji dan Sedayu.

Penanganan masalah stunting, kata dia, merupakan program prioritas pemerintah. Tidak hanya oleh Dinas Kesehatan melainkan seluruh stakeholder.

Perwakilan Puskesmas Majegan Tulung, drg Ambar Winahyu menjelaskan baby cafe 'Dewi Arimbi' Sudimoro merupakan yang ketiga di Kecamatan Tulung setelah Desa Beji dan Sedayu.

Hendri Pamungkas (dua dari kiri) beserta Ketua TP PKK Tulung,  Kades Sudimoro Agus Erwanto dan Ketua PKK Sudimoro. (masal gurusinga/koranbernas.id)

Menurutnya, untuk bisa me-launching baby cafe harus melalui proses yang tidak mudah di antaranya melakukan pelatihan PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak), melakukan studi banding dan pelatihan baby cafe.

"Studi banding sudah dilakukan ke Desa Pandes Wedi karena baby café-nya sudah operasional dan lumayan komplet. Pelatihan sudah dilaksanakan tanggal 19 Mei lalu dan alhamdulillah hari ini bisa launching," terangnya.

Ambar mengatakan tujuan kegiatan tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan tidak hanya untuk bayi tapi juga lansia. “Jadi ke depan kita berharap angka stunting turun dan tingkat kesehatan justru naik,” kata dia.

Di Desa Sudimoro terdapat ada beberapa kasus stunting. Faktor penyebabnya karena penyakit sistemik dibawa sejak lahir, pola asuh dan bisa juga tingkat pengetahuan orang tua.

Kepala Desa Sudimoro Agus Erwanto mengakui di wilayahnya masih ada beberapa kasus stunting. Petugas posyandu intensif memberikan informasi dan penyuluhan kepada warga sejak dini.

"Catin (calon pengantin), pengantin baru, ibu hamil, ibu yang sudah melahirkan kita pantau semua dan diberikan penyuluhan makanan bergizi. Mudah-mudahan dengan adanya baby cafe di Desa Sudimoro bisa mengurangi bahkan nol kasus stunting," kata Agus. (*)