BTN Menargetkan 60 Persen Pangsa Milenial

BTN Menargetkan 60 Persen Pangsa Milenial

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA — Bank BTN menargetkan pangsa pasar milenial mencapai 60 persen dari total penyaluran KPR Non Subsidi. Untuk mengejar target, salah satu bank pelat merah ini memiliki senjata baru, yakni fitur Graduated Payment Mortgage (GPM) bertajuk Gaess for Milenial.

Secara nasional, peluncuran fitur baru dilakukan akhir Oktober 2021 di Jakarta. Sosialisasi dan pengenalan fitur baru, kemudian dilanjutkan secara roadshow ke-5 kota, salah satunya Yogyakarta.

Fitur GPM digagas Bank BTN untuk menggaet para milenial untuk membeli rumah dengan KPR BTN Gaess For Millenial. Fitur tersebut memudahkan milenial karena angsurannya cenderung ringan di beberapa tahun pertama, dengan perhitungan suku bunga kredit yang lebih kompetitif.

Roadshow kami lakukan untuk mengejar target pencapaian penyaluran KPR Non Subsidi yang tahun ini dipatok Rp 10,3 triliun. Dari target itu, 60 persennya kami harapkan dari milenial,” kata Executive Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

Suryanti mengatakan, roadshow digelar untuk melakukan pendekatan langsung ke milenial yang saat ini menjadi segmen prioritas BTN. Demi mengejar target penyaluran KPR dimaksud, Bank BTN menggelar roadshow di DIY, Medan, Surabaya, Bandung dan Makassar. Lima kota tersebut, menurut Suryanti, memiliki potensi besar karena populasinya tinggi, dengan tingkat pendapatan per kapita masyarakatnya juga besar, dan tentu saja memiliki jumlah penduduk usia millenial cukup banyak.

“Kami pernah melakukan roadshow ini saat pertama kali KPR BTN Gaess for Millenial diluncurkan di tahun 2018 di kota yang sama, dan berhasil menarik animo yang tinggi. Tahun ini kami harap juga demikian, apalagi ekonomi sudah mulai pulih dan sektor properti bangkit,” kata Suryanti.

Kelebihan fitur GPM yang disematkan dalam KPR BTN Gaess for Millenials, lanjut dia, sangat sesuai dengan finansial dan tidak tidak terlalu membebani kantong customer karena dua tahun pertama cicilannya ringan.

 

Bunga promo

Adapun fitur GPM yang diunggulkan antara lain suku bunga promo lebih rendah dan diperhitungkan secara berjenjang, yaitu sebesar 4,75 persen selama 2 tahun pertama pinjaman. Promo ini lebih menguntungkan dibandingkan dengan KPR biasa yang menggunakan skema fix and cap (bunga naik 1 persen tiap tahun selama 3 tahun pertama-red).

Dengan perhitungan ini, besar angsuran GPM lebih rendah dibanding angsuran KPR reguler pada awal masa kredit. Setelah itu, pembayaran angsuran akan meningkat secara stabil sesuai dengan asumsi kenaikan penghasilan calon debitur setiap tahunnya.

Dengan memanfaatkan fitur ini, milenial yang membeli rumah seharga Rp 500 juta dengan uang muka 5 persen, maka angsuran awal dengan fitur GPM hanya Rp 2,8 juta per bulan. Sementara tanpa fitur GPM cicilannya akan mencapai sekitar Rp 3,1 juta.

“Untuk mengajukan aplikasi KPR BTN Gaess for Millenials dengan fitur GPM ini, nasabah harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya berusia 21-35 tahun, memiliki pekerjaan dan status sebagai karyawan tetap dengan penghasilan tetap,” lanjutnya.

Dengan penambahan fitur anyar pada KPR BTN Gaess For Millenial, Suryanti berharap Bank BTN menjadi Top of Mind para millenial ketika ingin membeli rumah. Seperti diketahui, Bank BTN tahun ini mengejar pertumbuhan KPR Non Subsidi di atas Rp 10,3 triliun. Adapun realisasi KPR BTN Gaess For Millenial sejak tahun 2019 sampai dengan September 2021 telah mencapai Rp 15,2 triliun.

Fitur baru Bank BTN ini disambut baik kalangan pengembang di Solo dan Jogja. Dalam acara pengenalan fitur ini di Kyoto Garage Sleman, sejumlah pengembang mengatakan, berbagai keringanan seperti uang muka yang rendah serta suku bunga yang lebih terjangkau, diharapkan akan mendorong pertumbuhan penjualan rumah yang otomatis juga akan mendorong pertumbuhan KPR dari Bank BTN.

KPR membaik

Direktur PT Dibaika Group selaku pengembang Pesona Citra Indah Sukoharjo, Primanda Arief mengatakan, masih di tengah pandemi, realisasi KPR dari perbankan tahun ini semakin membaik. Meskipun permintaan KPR dari konsumen justru menurun, tapi sebagai pengembang, Primanda mengaku senang perbankan termasuk Bank BTN semakin membuka kran pembiayaan untuk pembelian rumah.

“Tahun lalu, pengajuan KPR sebenarnya lebih banyak, tapi perbankan masih cenderung membatasi realisasi kredit sehingga banyak yang gagal mengambil KPR. Tapi tahun ini, justru banyak yang realisasi. Kalau perbankan lebih berani memberikan pembiayaan ke non pegawai termasuk kalangan wiraswasta, saya optimistis pertumbuhannya akan semakin cepat. Karena pangsa di luar pegawai sebenarnya besar dan mereka punya kemampuan bayar yang baik,” katanya.

Wahyu Eko dari PT Absolut Yogyakarta menilai fitur dan promo yang diberikan Bank BTN ini, sejak 2018 telah mendorong pertumbuhan penjualan unit rumah yang ia kelola. Terlebih saat pandemi, konsumen secara umum membutuhkan fasilitas berupa bunga yang lebih terjangkau dan uang muka lunak.

“Daya beli masyarakat kan menurun karena pandemi. Jadi kalau ada promo berupa keringanan suku bunga dan fasilitas uang muka yang lebih ringan, tentu akan menjadi daya tarik,” katanya. (*)