Wawali Mengajak Masyarakat Merayakan Idul Adha dengan Patuh Prokes
KORANBERNAS ID, YOGYAKARTA -- Heroe Poerwadi terpapar Covid-19. Pernyataan ini disampaikan Wakil Walikota (wawali) sekaligus Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta melalui video pendek di akun resmi media sosialnya. Dalam video berdurasi 28 detik yang diunggah Senin (19/7/2021) pukul 21:30 WIB, Heroe mengabarkan bahwa dirinya terpapar Covid-19.
“Izinkanlah pada kesempatan ini saya menyampaikan bahwa, pada hari ini saya terpapar positif Covid-19. Kondisi badan saya alhamdulillah dan insya Allah sehat, baik-baik saja,” paparnya.
Heroe yang aktif dalam penanganan Covid-19 di Kota Yogyakarta ini menambahkan, kondisi kesehatannya sehat walau disertai gejala ringan seperti sedikit batuk dan dahak. Bahkan saturasi oksigennya (Sp02) mencapai 97.
Saat ini Heroe beristirahat di rumahnya sembari tetap Work from Home (WfH). Dia memohon doa masyarakat agar bisa lekas sembuh dari paparan virus tersebut. Heroe meminta agar semua tetap menjaga kesehatan di masa pandemi ini. Mematuhi protokol kesehatan (prokes) wajib dilakukan dari serangan virus.
“Tetap kompak, jaga kebersamaan dan saling menjaga, melindungi, dan menyelamatkan . Semoga Allah memberikan kita kekuatan dan kemampuan sehingga mampu selamat melewati pandemi dengan kemenangan,” tandasnya.
Sebelumnya, dalam keterangannya kepada media terkait perayaan Idul Adha 1442 H, Heroe meminta warga untuk Salat Ied di rumah. Penyembelihan hewan qurban pun dilakukan secara terbatas pada 21-23 Juli 2021 dengan menjalankan prokes ketat.
Penyembelihan juga harus mendapatkan izin dari kemantren masing-masing. Selain itu memenuhi persyaratan terpenuhinya prokes Covid-19. Pembagian daging tidak boleh dilakukan dengan melakukan pengumpulan orang tetapi dilakukan dengan membagikan dari rumah ke rumah.
“Diseyogyakan dilakukan melalui penyembelihan hewan di rumah pemotongan hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta atau disalurkan melalui Baznas yang sudah bekerjasama dengan juru sembelih profesional dan halal,” paparnya.
Kesemuanya itu , lanjutnya, dilakukan dalam pelaksanaan PPKM Darurat. Sebab pertumbuhan kasus Covid-19 meningkat cukup drastis.
“Oleh karena itu, kegiatan hari raya Idul Adha hendaknya dilakukan dengan menaati ketentuan PPKM Darurat ini. Meniadakan kegiatan yg berpotensi terjadi berkumpulnya orang,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur DIY bahkan sudah mengingatkan jenis virus varian Delta saat ini berkembang di Yogyakarta. Varian ini menyebar lebih cepat dan lebih mudah. Selama Juli 2021, di Kota Yogyakarta tingkat kecepatan penularan sampai lebih dari 10 kali lipat.
“Varian Delta hanya bisa diatasi dengan kita mengurangi terjadinya interaksi. Juga meniadakan kegiatan dan kerumunan yang berpotensi terjadi pusat sebaran,” katanya. (*)