Sampah Liar di Bantul Bertebaran Semakin Mengkhawatirkan
Cabup Untoro-Wahyudi turun meluncurkan Gerakan Sapu-Sapu.
KORANBERNAS.ID, BANTUL – Sampah liar yang bertebaran di berbagai wilayah Kabupaten Bantul saat ini sudah sampai taraf mengkhawatirkan apabila tidak ditangani segera.
Merespons keprihatinan itu, pasangan Calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati Bantul, Untoro Hariadi dan Wahyudi Anggoro Hadi, meluncurkan sebuah inisiatif baru untuk menjaga kebersihan lingkungan diberi nama Gerakan Sapu-Sapu.
"Kami bekerja sama dengan tim Relawan Sapu Lidi yang secara sukarela turun tangan membersihkan sampah liar di berbagai lokasi," kata Wahyudi, Minggu (6/10/2024) malam.
Wahyudi yang sebelum maju Pilkada Bantul 2024 merupakan Lurah Panggungharjo Kapanewon Sewon tersebut menyampaikan target gerakan itu adalah semua titik penumpukan sampah liar di seluruh Bantul.
Aktivis lingkungan relawan Sapu lidi. (istimewa)
Relawan Sapu Lidi yang terdiri dari aktivis lingkungan, berkomitmen untuk membersihkan Bantul dari tumpukan sampah. "Masalah sampah ini tidak bisa dibiarkan lebih lama lagi," katanya.
Menurut dia, Bantul saat ini berada dalam krisis sampah. Pemerintah dinilai belum mampu menyelesaikan masalah sampah di hilir. Warga yang frustasi mulai membuang sampah di pinggir jalan seperti terlihat di Ring Road Selatan Bantul.
Selain itu, juga banyak bertebaran di berbagai sudut jalan sehingga mengganggu pemandangan dan menjadi potensi bahaya kesehatan bagi masyarakat.
Pasangan Untoro-Wahyudi, lanjutnya, menyadari betapa seriusnya dampak dari sampah liar. Pihaknya merencanakan gerakan setiap hari. Pada setiap titik pembuangan sampah liar mereka akan menyediakan tempat sampah sementara untuk mengurangi pembuangan sampah sembarangan.
Pusat pengolahan
Sampah-sampah itu kemudian diangkut dan dibawa ke pusat pengolahan sampah di Panggungharjo. Adapun tujuan utama dari gerakan ini adalah memberikan solusi nyata bagi krisis sampah di Bantul, dengan cara langsung mengatasi akar masalah di masyarakat.
Melalui gerakan itu pula, diharapkan muncul kesadaran dan perubahan perilaku yang lebih baik terkait manajemen sampah. Wahyudi berharap langkah ini menjadi awal dari gerakan besar yang melibatkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan.
"Gerakan Sapu-Sapu juga diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk lebih serius menangani masalah sampah, sehingga Bantul bisa menjadi kabupaten yang bersih dan nyaman bagi semua warganya,” kata dia. (*)