Pesan Ridwan Kamil kepada Mahasiswa, Jangan Mudah Bertengkar

Pesan Ridwan Kamil kepada Mahasiswa, Jangan Mudah Bertengkar

KORANBERNAS.ID, YOGYAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil hadir sebagai penceramah tamu pada shalat tarawih berjamaah di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) Selasa (5/4/2022). Kehadiran Emil, sapaan akrabnya, merupakan rangkaian kunjungannya ke beberapa tempat di Yogyakarta.

Sebelumnya, Kang Emil menjadi penceramah menjelang buka puasa di Masjid Universitas Islam Indonesia (UII) kemudian menemui Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir di Gedung PP Muhammadiyah Yogyakarta.

Ramainya jamaah di Masjid Kampus UGM ditanggapi Emil dengan santai. Menurutnya, masyarakat sudah rindu untuk berjamaah seperti ini, dua tahun Ramadan di tengah pandemi tidak memungkinkan berjamaah dengan kapasitas yang lebih banyak dan merapatkan shaf.

"Hari ini saya baru lihat seramai itu, Mudah-mudahan artinya orang saleh di Jogja semakin banyak," kata dia.

Kesempatan berjamaah dengan mahasiswa ini digunakan Emil untuk berpesan, mahasiswa sebagai pemilik masa depan harus menyiapkan diri untuk mimpi menjadi negara yang memiliki ekonomi peringkat empat dunia pada 2024. Menyongsong hal tersebut mantan Walikota Bandung ini mengajak agar mahasiswa tidak mudah bertengkar.

"Jangan mudah bertengkar, baik di sosial media maupun di lapangan. Juga narasi para elite jangan menimbulkan perpecahan," tegasnya.

Emil melanjutkan, di dalam demokrasi perbedaan pendapat itu hal yang biasa. Dia berharap bulan berkah dan bulan pengampunan Ramadan 1443 H menjadi momentum menghilangkan benih-benih yang bisa menjadi sumber perpecahan.

"Kalau itu bisa dilaksanakan dan diteladani oleh mahasiswa UGM, saya yakin Indonesia pasti ikut dan akhirnya mimpi itu tercapai," katanya.

Perbedaan pendapat yang juga sedang ramai menimbulkan pro dan kontra adalah tentang jabatan presiden menjadi tiga periode. Ridwan Kamil mengaku masih berhitung antara plus dan minus dari wacana perpanjangan masa jabatan tersebut.

"Saya belum menelaah secara mendalam, jadi masih melihat plus minusnya seperti apa," ujarnya.

Emil berpesan kepada mahasiswa jika berada dalam posisi tidak setuju dengan wacana tersebut silakan menyuarakan pendapatnya sesuai dengan kapasitasnya. Bagi mahasiswa yang setuju, Kang Emil juga meminta agar menyuarakan pendapatnya sesuai dengan porsinya juga.

"Yang penting penyampaian perbedaan pendapat jangan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan kan? Yang setuju, silakan menarasikan dengan baik, itu haknya. Yang tidak setuju, ekspresikan juga dengan cara yang baik, itu juga merupakan haknya," lanjutnya.

Ditanya soal pemilihan presiden atau pilpres 2024, Emil merespons berbagai isu yang menjodohkannya bersama figur lain agar maju dalam satu paket calon presiden-wakil presiden.

Seperti diketahui, belakangan ini santer diisukan Ridwan Kamil disandingkan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, seorang kandidat yang berniat maju pemilihan presiden, dari yang dia ketahui, nyaris tak ada calon yang bisa memilih sendiri pasangannya. Semua atas keputusan partai pengusung.

""Dalam politik itu, siapa pun calon yang diusung, ketika akan dijodohkan dengan siapa saja harus siap. Jarang ada pengantin politik bisa memilih sendiri pasangannya dalam pemilu presiden, yang ada nikah dulu baru mencintai," ujarnya. (*)