Muncul Ide Bekas Keraton Agung Sejagad Jadi Obyek Wisata

Muncul Ide Bekas Keraton Agung Sejagad Jadi Obyek Wisata

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Tak bisa dipungkiri viralnya Keraton Agung Sejagad atau KAS menjadikan Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo tenar dan terkenal.

Hal tersebut bisa dibuktikan dengan dengan membanjirnya pengunjung dari Purworejo maupun luar daerah. Para pedagang yang membuka lapak di sekitar KAS maupun warga yang membuka jasa parkir bisa meraup jutaan rupiah setiap seharinya.

Melihat kondisi tersebut, Asisten Bidang Pemerintahan Setda Purworejo, Sumharjono SSos MM, mengungkapkan bekas keraton itu bisa dikembangkan jadi destinasi wisata.

Hanya saja, dia menyerahkan hal itu kepada masyarakat. Yang sudah berjalan selama ini, masyarakat di seputar keraton mampu membaca peluang.

"Soal wisata itu biarkan mengalir saja, itu untuk masyarakat di Pogung Jurutengah," kata Sumharjana di sela-sela Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan di Balai Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan, Senin (27/1/2020).

Pemkab merasa perlu menggelar kegiatan itu sebagai langkah untuk mengantisipasi terjadinya gejolak sosial dari keberadaan Keraton Agung Sejagad yang sempat viral.

Menurut dia, Pemkab telah melangkah dan melakukan serangkaian kegiatan dengan tujuan meredam konflik sosial yang mungkin muncul. "Langkah ini untuk antisipasi agar permasalahan yang ada di tengah masyarakat ini tidak melebar," ungkapnya.

Pemkab juga memberikan perhatian bagi para pengikut atau korban dari Keraton Agung Sejagad. Pemkab membuka Posko Layanan Konsultasi di Puskesmas Bayan.

"Posko itu bisa menampung berbagai keluhan yang berhubungan dengan kejiwaan para korban atau pengikut. Posko ini juga tidak hanya di Bayan, tapi beberapa kecamatan yang dimungkinkan ada korban keraton," tambahnya.

Kepala Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan, Purworejo, Slamet Purwadi. (w asmani/koranbernas.id)

Soal potensi wisata, Kepala Desa Pogung Jurutengah Kecamatan Bayan Purworejo, Slamet Purwadi, kepada koranbernas.id menyampaikan sebelum ada KAS pihaknya sudah menginginkan Desa Pogung Jurutengah menjadi destinasi wisata. "Untuk bekas KAS, kami menunggu keputusan yg berwajib sampai kasus ini selesai," papar Slamet.

Selain itu, warga menyambut baik apa yang disampaikan Forkompinda dan Forkompimca dalam rapat koordinasi, sehingga masyarakat menjadi mengetahui tentang sejarah sebenarnya.

"Untuk pembangunan di Desa Pogung Jurutengah, warga berharap ke depan Pemda Purworejo maupun Pemda Provinsi Jawa tengah mau lebih memperhatikan kebutuhan pembangunan di Desa Pogung Jurutengah khususnya jembatan gantung," tandas Kades Pogung. (sol)