Gelar Panen Karya, SMAN 2 Bantul Tumbuhkan Jiwa Wirausaha

Gelar Panen Karya, SMAN 2 Bantul Tumbuhkan Jiwa Wirausaha

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Para siswa  SMAN 2 Bantul menampilkan berbagai karya saat panen karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Rabu (1/3/2022). Acara yang digelar di sekolah itu dihadiri Wakil Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY.

Terdapat 48 stan hasil karya siswa, mayoritas berupa olahan makanan (boga) seperti cimol, lumpia pisang, mi letus, corn ice, subkartofello, dimsum ketela ungu, bakso jamur maupun aneka olahan mi.

Selain itu, juga ada produk tas serta dompet dibuat dari kombinasi enceng gondok dengan kulit, maupun pembuatan batik.

Pimpinan projek, Yakun Paristri MPd, mengatakan kegiatan itu bertujuan mengasah pikiran, keterampilan berpikir kritis dan kreaitivitas untuk kehidupan yang lebih bermakna atau  Mangasah Ammemasuh Budi, Mrih tan Kemba Kembanging Pembudi.

"Dalam satu tahun ada tiga kali panen projek dan yang sekarang adalah panen projek yang kedua," kata Yakun.

Kepala SMAN 2 Bantul, Isti fatimah MPd, menyampaikan panen karya ini bertema kewirausahaan, bagaimana menumbuhkan jiwa wirausaha kepada siswa SMA. Diharapkan saat mereka melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bisa sambil berwirausaha.

"Para siswa ini mengerjakan semua mulai  membuat proposal, membuat langkah-langkah kerja, mendesain hingga produksi. Hari ini dilakukan panen karya dari para siswa kami," kata Isti.

Kegiatan yang berlangsung tiga hari dimulai Selasa (31/1/2023)  tersebut merupakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Mandiri.

Mewakili orang tua siswa, Suhirman mengatakan bangga dengan panen karya karena tidak hanya di-support guru namun orang tua atau wali yang punya jiwa wirausaha juga ikut mendukung kegiatan.

“Saya meminta kepada pihak sekolah saat ada acara atau event, termasuk rapat agar menggunakan produk siswa sebagai bentuk  penghargaan. Saat dihargai, tentu siswa akan semakin bangga dengan karyanya," katanya.

Kementerian Pendidikan memang telah menetapkan tujuan utama dari profil pelajar Pancasila salah satunya adalah inovatif yang bisa ditumbuhkan dengan kegiatan wirausaha.

"Jadi, pembelajaran tidak hanya teks book, namun juga dengan penumbuhan jiwa wirausaha untuk menghadapi tantangan ke depan.  Tentu dengan bimbingan, arahan dan kerja sama dengan dunia usaha," tambahnya.

Matahari Rizqi Fitria siswa kelas X.7 dengan kelompoknya memilih membuat inovasi karya dengan melihat potensi dan  kearifan lokal.

"Kami sebelum membuat produk datang ke wilayah Sanden dan melihat banyaknya enceng gondok. Dari sana kami terpikir untuk membuat kerajinan," katanya.

Mereka bekerja sama dengan perajin kulit sehingga tercipta produk tas dan dompet kombinasi enceng gondok dengan kulit yang indah dan elegan. Produk tersebut diberi nama simply 4 U serta dijual melalui instagram. "Desain dari kita, satu kelompok," kata Ata, panggilan akrabnya.

Dia berharap setelah ikut projek bisa lebih mengetahui soal enterpreneur, jika akan membuka  usaha apa yang harus dilakukan. "Untuk membuat produk butuh waktu sekitar dua minggu," tambah Najwa, rekan satu tim Ata. (*)