Baca Juga : Ujian Semester Kejar Paket Dihapus
KORANBERNAS.ID -- Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengusulkan, pemerintah kabupaten/kota ikut berperan dalam mengelola dana keistimewaan yang diterima DIY dari pemerintah pusat. Sebab saat ini alokasi danais yang dicairkan ke DIY semakin besar.
"Dengan danais yang periodik besar, kami tidak mampu lagi me-maintain (mengelola-red) kepentingan publik dalam upaya menumbuhkembangkan kebudayaan. Mulai tahun ini dicoba bagaimana pengajuan danais kebudayaan berada di APBD masing-masing kabupaten/kota," papar Sultan dalam Dialog Budaya Bersama Komunitas Keris dan Komunitas Tari di Rumah Gamelan, Jumat (5/7/2019).
Dalam acara yang disiarkan langsung Rakosa FM tersebut, Sultan mencontohkan pengelolaan danais di tingkat kabupaten/kota nantinya akan dicoba di Gunung Kidul dan Kulon Progo. Jika berjalan positif maka akan diteruskan ke Kota Yogyakarta dan Sleman serta Bantul.
Karenanya Sultan minta komunitas budaya dan seni di masing-masing kabupaten/kota bisa mengorganisir dan membangun komunikasi dengan Dinas Pariwisata serta pemerintah DIY. Hal itu penting karena pencairan dana untuk pengembangan komunitas kedepan dikelola kabupaten/kota.
"Harapan saya mengkonsolidasikan diri biarpun bapak-bapak punya aktivitas kebudayaan sehingga ada komunikasi dengan tingkat satu (propinsi) agar tidak menimbulkan masalah dalam aplikasi," tandasnya.
Sementara, pegiat tari dan pengurus Dewan Kebudayaan Kota Yogyakarta, Bambang Wisnu mengungkapkan, banyak komunitas seni dan budaya yang tidak tahu cara memperoleh stimulus dari danais. Hanya sebagian kecil organisasi yang sudah mapan bisa memperoleh informasi tersebut.
"Banyak pelaku organisasi yang sebenarnya punya kemampuan tapi masih belum tahu memperoleh stimulus dari danais. Sementara organisasi yang sudah mapan sudah tahu jalannya," ungkapnya.
Karenanya Wisnu berharap perlu ada semacam kurasi atau verifikasi. Dengan demikian organisasi seni dan budaya yang jarang tampil bisa muncul.
"Pengurus dewan kebudayaan kota telah mendata potensi yang dimiliki organisasi-organisasi budaya," imbuhnya.(yve)