Pemburu Uang Lusuh Setiap Hari Beroperasi di Pasar Ini
KORANBERNAS.ID -- Sejak diresmikan 22 Mei 2019, program Pasar Kawasan Bebas Uang Lusuh (Pakabul) di Pasar Beringharjo Yogyakarta dinilai sangat positif.
Inilah hasil evaluasi dan monitoring intensif yang dilakukan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY bersama Pemerintah Kota Yogyakarta.
Tidak kurang 22 orang Agen Pemburu Uang Lusuh (APUL) mampu mengumpulkan uang lusuh sebesar Rp 30 juta hingga Rp 100 juta per hari dari tangan para pedagang Pasar Beringharjo.
APUL tidak hanya berasal dari BI namun juga dari kalangan perbankan di provinsi.
Pada awal peluncurannya, Pakabul dilaksanakan bekerja sama dengan PT Bank Mandiri dan PD BPR Bank Jogja.
Mulai Agustus 2019, PT BRI dan PT Bank BPD DIY bergabung untuk memperkuat efektivitas program Pakabul mengingat besarnya potensi uang lusuh yang beredar.
Antusiasme pedagang pasar menukarkan uang lusuh mendorong adanya peningkatan soil level atau tingkat kualitas kelayakan uang di DIY.
Dari hasil survei internal BI DIY, Uang Pecahan Kecil (UPK) yang semula berada pada level 6 meningkat signifikan menjadi 9 (skala 1-16). Sementara Uang Pecahan Besar (UPB) juga tercatat meningkat dari level 7 menjadi 10.
Melalui rilisnya, Kamis (19/9/2019), Kepala Perwakilan BI DIY, Hilman Tisnawan, mengakui kesuksesan program Pakabul tidak terlepas dari sosialisasi ke masyarakat terkait Gerakan 5 Jangan dalam Merawat Rupiah yaitu Jangan Dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Distapler, Jangan Diremas dan Jangan Dibasahi.
"Gerakan tersebut dinilai mampu mengedukasi masyarakat untuk mencintai rupiah sehingga dapat berdampak terhadap turunnya peredaran uang lusuh di Yogyakarta," tambahnya.
Lanjut Hilman, Kantor Perwakilan BI DIY juga melaksanakan beberapa program pendukung, antara lain peningkatan frekuensi layanan kas keliling kepada masyarakat, memperluas jaringan kerja sama dengan perbankan serta mendorong program elektronifikasi atau gerakan nontunai di Pasar Beringharjo.
Melihat keberhasilan itu, pihaknya akan memperluas cakupan program itu di seluruh wilayah DIY. Diharapkan kualitas uang yang beredar mencapai skala optimal. (sol)