Pagar Nusa Berkomitmen Jadi Tameng Penjaga NU dan NKRI

Pagar Nusa Berkomitmen Jadi Tameng Penjaga NU dan NKRI

KORANBERNAS.ID, KULONPROGO -- Pagar Nusa, organisani pencak silat di bawah naungan Nahdhatul Ulama (NU), adalah pagar bagi NU dan bangsa. Karena itu, Pagar Nusa berkomitmen untuk senantiasa menjadi tameng  penjaga bagi NU dan NKRI.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Tanfidziah Pimpinan Cabang (PC) NU, Kyai Misyroh Ahmadi, dalam sambutan Harlah ke-36 Pagar Nusa dengan tema Pagar Nusa Berdikari-Berprestasi 36 Tahun Bela Kyai dan Negeri Sampai Mati di Kantor PC NU Jalan Ahmad Dahlan, Kapanewon Wates, Kulonprogo, Minggu (9/1/2022).

"Pagar Nusa itu artinya pagarnya NU, pagarnya bangsa. Dalam hal ini pagar NU adalah pagarnya jam`iyah yang otomatis punya tanggungjawab dan setia terhadap para ulama dan kyai, berkhidmah untuk melakukan penjagaan pada beliau-beliau," kata Kyai Misyroh.

Kyai Misyroh menerangkan, pada zaman dahulu santri dan bela diri adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tetapi seiring berjalannya waktu, tradisi tersebut semakin luntur. Berkat inisiasi dari sejumlah kyai, salah satunya KH Suharbillah, maka dibentuklah Pagar Nusa sebagai wadah seluruh warga Nahdliyin yang ahli dalam seni bela diri.

Selain kiai, lanjutnya, tugas pokok lainya yaitu menjaga keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setiap mereka yang memutuskan bergabung untuk mengabdikan diri di Pagar Nusa, baiatnya adalah komitmen untuk setia terhadap jamaah, kyai dan ulama, serta bangsa.

Rois Syuriah PC NU Kulonprogo, Kyai Haji Saifuddin, menegaskan terlibat dalam Pagar Nusa bukan sekedar mengurus ilmu bela diri saja, melainkan juga melestarikan budaya-budaya para ulama, mulai dari wirid, akhlakul karimah, hingga kecintaan pada negara dan jam`iyah NU.

KH Saifuddin menambahkan, hampir semua kyai dari tingkat ranting hingga cabang di Kulonprogo mendukung Pagar Nusa. Bahkan, kehadiran Pagar Nusa juga serta-merta diterima oleh masyarakat. Sehingga, fokus perbaikan ke depan adalah komando serta kepengurusan yang baik agar tidak terpecah belah.

"Saya bersyukur di Kulonprogo ini Pagar Nusa dalam pelaksanaannya sangat diterima. Jadi, bagaimana dari pengurus kemudian mengkoordinir dengan baik agar tidak bergerak sendiri-sendiri," kata Kyai Saifuddin.

Sesepuh Pagar Nusa Kulonprogo, Gus Hilal Mustofa, menegaskan Pagar Nusa dalam gerak langkahnya selalu menjalankan apa yang menjadi dhawuh dari para kyai.

“Pagar Nusa merupakan benteng dari NU untuk mengamankan para kyai agar dalam berdakwah tidak diganggu maupun direcoki oleh pihak manapun. Hal ini membuktikan komitmen Pagar Nusa sebagai salah satu benteng NKRI,” tegas Gus Hilal.

Hadir dalam acara tersebut Pimpinan Wilayah (PW) Pagar Nusa DIY, Dewan khos Pagar Nusa Kulonprogo, Ketua Jatman Kulonprogo Kyai Abdullah Salam, seluruh Ketua Badan Otonom (banom) NU tingkat cabang, dan Pagar Nusa UIN Sunan Kalijaga, Ketua Majelis Wakil Cabang NU Wates Kyai Ngalim Nuryanto, sesepuh Pagar Nusa Kulonprogo Gus Hilal Mustofa dan Sugito. (*)