Cetak Lebih Banyak Wirausahawan Muda Pertanian

Cetak Lebih Banyak Wirausahawan Muda Pertanian

KORANBERNAS.ID --Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Petani Millenial Angkatan II di Kebumen pada 27-28 Agustus 2019. Sebanyak 24 petani millenial mengikuti bimtek ini yang bertujuan untuk membekali mereka dalam mengembangkan usaha pertanian.

Bimtek dibuka oleh panitia Program Petani Millenial Polbangtan YOMA, Kodrad Winarno, S.TP.,M.AgriCom mewakili Direktur Polbangtan YOMA. Kodrad mengungkapkan, Kementerian Pertanian terus berupaya untuk menambah generasi muda yang berkecimpung di agribisnis dalam rangka regenerasi petani. Salah satu strateginya adalah dengan menarik generasi muda berwirausaha di pertanian.

"Orientasi pengembangan SDM Pertanian adalah untuk menghasilkan wirausahawan muda perdesaan di bidang pertanian melalui program Petani Millenial", ungkap Kodrad, Selasa (27/8/2019).

Dengan semakin banyak generasi muda yang berwirausaha di bidang pertanian, diharapkan dapat mengurangi laju urbanisasi kaum muda ke kota besar karena di perdesaan terbuka peluang usaha yang cukup bagus bagi mereka.

Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen, Tri Haryono menyampaikan, masalah regenerasi petani semakin mendesak untuk diselesaikan. Untuk itu, beberapa program telah dilakukan oleh Distapang Kebumen seperti mengajak petani millenial untuk meningkatkan ketrampilan melalui studi banding dan melakukan pelatihan baik dilakukan di Distapang, di tingkat kecamatan maupun keluar kabupaten. Untuk mendampingi program tersebut, maka motivasi kepada petani millenial perlu didengungkan terus menerus.

"Motivasi para generasi muda perlu ditingkatkan untuk melahirkan petani-petani milenial yang bisa berkontribusi terhadap pembangunan pertanian Indonesia ke depan," ungkapnya.

Hadir sebagai motivator sekaligus mentor bisnis adalah pemilik dari O-Rice (Organic Rice), Rizky Ardi Nugroho, seorang pengusaha beras muda dan motivator UMKM Pertanian yang sudah lama menggeluti bisnis beras organik.
Menurut Rizky, meningkatkan nilai lebih dari komoditi yang diusahakan adalah salah satu kunci memenangkan persaingan usaha di era industri 4.0.

"Intinya adalah bagaimana kita menciptakan value dari barang yang kita jual", ungkap alumni UGM tersebut.

Para peserta mendapatkan materi pemasaran seperti digital marketing yang memanfaatkan social media, website dan media elektronik lainnya. Selanjutnya peserta bimtek akan membuat rancangan usaha yang nantinya akan digunakan untuk memulai mengembangkan usahanya bersama kelompok masing-masing.(*/yve)