Keluar dari BUMN, Wanita Ini Justru Menemukan Jalan Asyik dan Produktif

Keluar dari BUMN, Wanita Ini Justru Menemukan Jalan Asyik dan Produktif

KORANBERNAS.ID, SLEMAN -- Perjalanan nasib, tak seorang pun mengetahuinya. Begitu pula yang dialami Nindy Yunia Sarah. Perempuan dari Jakarata Utara ini memilih resign atau keluar dari sebuah BUMN. Keputusannya tak lain karena dorongan kewajiban mengikuti suami yang berdinas di Jogja.

Sempat vakum dan menganggur beberapa bulan, ibu dari dua anak yang masih kecil ini lantas mencoba-coba hal baru. Media sosial yang semula hanyalah aktivitas iseng, mulai dia seriusi.

Di sela-sela rutinitas sebagai ibu rumah tangga, Nindy selalu meluangkan waktu bikin konten. Apapun ia coba. Mulai dari aktivitas keseharian, tutorial mengenakan hijab hingga beauty dan dunia make up.

Teknis dan skill juga terus diasah. Nindy secara otodidak belajar agar kontennya disukai warga di dunia maya. Bahkan, lama kelamaan, Nindy juga menemukan strategi agar follower-nya terus bertambah.

“Saya mulai bulan Juli. Desember 2021, follower aku naik dari 5 ribuan menjadi lebih dari 120 ribu,” aku Nindy saat ditemui di rumahnya yang asri di Dayakan Sardonoharjo Ngaglik Sleman, Senin (25/7/2022) .

Dari sinilah, perempuan dengan background pendidikan sekretaris ini lantas melihat peluang lain untuk berkarya. Berbagai tawaran endorsement berdatangan.

Namun ia tak serta merta mengambil. Nindy ingin tetap menomorsatukan keluarga. Lebih dari itu, ia juga mulai melihat realitas yang berbeda di Yogyakarta. Yakni maraknya pelaku-pelaku usaha kelas UMKM, yang secara produk sebenarnya bagus, tapi masih kesulitan memasarkan karena keterbatasan dana.

Kenyataan ini, seakan memanggil nuraninya untuk ikut berperan. Nindy ingin sebisa mungkin membantu para pelaku UMKM naik kelas. Tentu melalui kiprahnya di dunia media sosial.

“Senang aja kalau bisa ikut membantu kawan-kawan UMKM. Karena para pelaku usaha inilah yang sebenarnya menjadi pondasi perekonomian negara ini. Apakah berarti saya tidak menerima job influencer yang komersial? Tentu tidak ya. Bagaimana pun saya perlu. Tapi saat ini dan seterusnya, Insya Allah saya akan beri perhatian khusus untuk UMKM,” lanjutnya.

Melalui akun Tik Tok dan instagram @nindyys, dirinya membuka free promote bagi pelaku UMKM di Yogyakarta. Saat ini sudah ada beberapa produk UMKM yang ia bantu promosinya. Mulai dari usaha makanan, fesyen hingga jamu tradisional.

Nindy mengaku sangat terkesan dengan usaha jamu ini. Pemiliknya seorang perempuan juga dan masih muda. Ia mengaku kesulitan mendorong penjualan. Padahal, Dita selaku pembuat jamu, memberikan layanan pesan antar gratis di Jogja, dengan harga yang sangat murah Rp 8.000 per pack.

Kan kasihan. Alhamdulillah setelah saya coba bantu, konon penjualannya sekarang lumayan naik pesat,” lanjut Nindy yang mengaku setiap hari memposting setidaknya sembilan konten. Sembilan konten ini, enam di antaranya untuk akun Tik Tok dan sisanya IG. (*)