Kemenperin Dorong Sektor Industri Kembangkan Utilitas

Kemenperin Dorong Sektor Industri Kembangkan Utilitas

KORANBERNAS.ID, JAKARTA--Sektor industri manufaktur di Tanah Air menunjukkan geliat yang agresif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Hal ini tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus yang berada di level 50,8 atau menandakan sedang ekspansif karena melampaui ambang netral (50,0).  

Kemenperin sendiri, terus menjaga kinerja industri manufaktur agar berkontribusi positif bagi upaya mendorong pemulihan ekonomi nasional. Salah satu upaya yang telah dilakukan, adalah dengan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). IOMKI inilah yang memungkinkan industri tetap produktif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (Dirjen ILMATE) Kemenperin, Taufik Bawazier mengatakan, upaya ini perlu mendapat dukungan dari banyak pihak.

“Jadi semua stakeholder memberikan ruang agar semua industri tetap berjalan beriringan dengan protokol kesehatan. Itu adalah upaya produktivitas kita. Ii juga ditunjukkan dengan aktivitas industri yang meningkatkan utilitasnya. Salah satunya adalah industri di PT Tata Metal Lestari. Tata Logam Group, yang menunjukkan kemampuannya baik domestik maupun ekspor. Hari ini, untuk kesekian kalinya Tata Metal Lestari ekspor keluar negeri yaitu ke Pakistan dan Thailand,” terang Taufik ketika meninjau kesiapan industri guna memastikan suplai bahan baku baja dalam negeri di pabrik baja ringan PT Tata Metal Lestari di kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang, Bekasi, Senin (14/9/2020).

Ia mengungkapkan, upaya merambah pasar ekspor di tengah pandemi ini, merupakan sebuah prestasi bagi sektor manufaktur Indonesia. Upaya ini juga menunjukkan satu model bisnis baru, bahwa industri tetap bekerja walaupun dalam tekanan covid-19.

“Jadi model lecture yang bisa dipelajari oleh semua industri, bahwa industri tetap beroperasi dan tetap mengacu pada protokol kesehatan dan utilitasnya meningkat. Perlu dicatat bahwa ini adalah upaya keberhasilan bersama. Semua asosiasi, Gapensi, Kadin, TNI, Polri, Kesehatan hingga media yang terus memberikan tone positif. Jadi semuanya bekerja untuk melaksanakan, meningkatkan utilitas,” terangnya lagi.

Ia menjelaskan, sektor industri berkontribusi 20 persen terhadap perekonomian nasional. Belum lagi ditambah turunan jasa-jasa industri. Ia menyebut, jumlahnya bahkan bisa mencapai 30 persen.

CEO PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi menjelaskan, pihaknya mendukung pemerintah dalam menekan penyebaran virus covid-19. Pihaknya terus memonitor kesehatan dan keamanan pekerja-pekerja di pabrik dan proyek, selama masa pandemi ini. Protokol Covid-19 dijalankan secara ketat untuk mencegah penularan di area pabrik.

Saat ini sesuai anjuran pemerintah, perusahaan juga melakukan monitoring ke seluruh karyawan untuk mencegah penularan di luar area pabrik.

“Protokol Covid yang cukup ketat ini lah yang membuat kami masih tetap bisa bekerja. Dan kebetulan bulan ini utilisasinya juga sangat tinggi. Sudah hampir 100 persen. Maka di hari ini kita bisa ekspor ke Pakistan dan Thailand. Memang secara volume lebih rendah dari Agustus lalu. Bulan lalu kita ekspor 3.000 ton, sedangkan bulan ini hanya 1.200 ton. Kami memang mengurangi sedikit karena untuk pemenuhan di industri di dalam negeri dulu yang permintaannya meningkat,” ujar Stephanus dalam rilisnya, Selasa (15/9/2020).

Untuk itu Stephanus mengapresiasi kepada Kementerian Perindustrian yang memberikan izin mobilisasi IOMKI sehingga masih tetap bisa berproduksi.(*)