Bupati Tidak Harus Putra Daerah

Bupati Tidak Harus Putra Daerah

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pasangan H Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo SE menemui relawan dan simpatisan dari Desa Sumberagung Kecamatan Jetis Bantul, Kamis (10/9/2020) malam, di RM Gendal Gendul Jalan Parangtritis. 

Tampak hadir tim sukses Halim-Joko yaitu H Suradal dan Janis Langgabarana serta ratusan relawan dan simpatisan dari wilayah tersebut.

“Alhamdulilah, kita harus bersyukur, perkembangan peta politik kita semakin bertambah. Dukungan dari eleman masyarakat terus berdatangan, semoga kita bisa menang dan mengembalikan Bantul ke Projotamansari,” kata Halim.

Untuk bisa mencapai kemenangan tersebut, semua pihak harus merapatkan barisan. Dengan persatuan dan kesolidan maka Wakil Bupati incumbent ini meyakini kemenangan bisa diraih pada 9 Desember mendatang.

“Saya mengajak kepada Bapak dan Ibu, mari kita perbaiki pergerakan kita. Salah satu caranya adalah kita harus tutup rapat-rapat hati kita dari guncangan sehingga tidak mudah kepincut godaan yang datang ke kita. Kita fokus untuk bisa mewujudkan Bantul yang lebih harmonis seperti yang kita harapkan,” tandasnya.

Halim - Joko sangat mengharapkan dukungan masyarakat Jetis karena mereka tidak mampu sowan sampai tingkat RT. Semua elemen diharapkan ikut membawa perubahan di Bantul.

“Dan potensi kita semakin meningkat atas dukungan dari segala elemen masyarakat baik dari relawan dan simpatisan,” katanya.

Joko Purnomo berharap Pilkada 9 Desember mendatang berjalan aman, lancar dan damai sehingga bisa melahirkan pemimpin yang benar-benar bersatu dengan rakyat seperti yang diharapkan.

“Pembangunan di Bantul, sangat penting rakyat dilibatkan dan diajak komunikasi sehingga tahu apa yang menjadi keinginan mereka,”kata Joko yang juga Ketua DPC PDIP Bantul itu.

Sosok seperti itulah yang memang dibutuhkan. Joko menegaskan untuk menjadi pemimpin termasuk menjadi bupati, tidak harus lahir di Bantul.

“Ora kudu lahir nang Bantul, ora kudu putra daerah. Contone Bapak Idham Samawi, beliau tidak lahir di Bantul, namun dedikasinya bagi Bantul sangat luar biasa dan bisa kita rasakan bersama,” katanya.

Jadi yang terpenting, bagi seorang pemimpin adalah bagaimana mengabdikan hidupnya bagi kepentingan masyarakat yang dipimpin termasuk membuka komunikasi atas kebijakan yang dibuat. “Mari bersama-sama kita wujudkan Projotamansari yang demokratis dan agamis,” katanya. (*)