Tak Ingin Kena Sihir, Konsumsi Kurma Nabi

Tak Ingin Kena Sihir, Konsumsi Kurma Nabi

KORANBERNAS.ID, PURWOREJO -- Kurma menjadi salah satu kudapan wajib di setiap Bulan Ramadan. Salah satu jenis kurma yang banyak dikonsumsi adalah kurma Ajwa.

Kurma Ajwa konon merupakan pohon kurma tersebut ditanam sendiri oleh Nabi Muhammad SAW. Untuk itu kurma Ajwa disebut juga sebagai kurma nabi. Kurma Ajwa ini merupakan jenis kurma yang asli dari Madinah Saudi Arabia yang mengandung banyak manfaat.

Dihimpun dari berbagai sumber, bagi yang sudah terbiasa mengkonsumsi kurma Ajwa secara rutin dengan jumlah 5-7 butir setiap hari, maka dapat mengurangi resiko karsinoma (kanker) dan dapat melancarkan peredaran darah. Hal ini dikarenakan didalam buah kurma ajwa kaya akan nutrisi seperti 30 persen asam folat, 70 persen gula, sulfur, tembaga, protein, serta, kalium dan zat besi. Kurma juga memiliki antioksidan walaupun rasanya manis, kurma bisa untuk pengendali diabetes militus (dm).

Kurma Ajwa termasuk jenis kurma kelas premium dan harganya cukup mahal. Di Purworejo, kurma tersebut dihargai antara Rp 165 ribu hingga Rp 175 ribu untuk kemasan 400 gram. Kurma ini bisa mendapatkan di toko kurma Andalusia yang terletak di jalan WR Supratman 71 Purworejo,

Pemilik Toko Kurma Andalusia, KH Abdi Sendiko kepada koranbernas.id, Sabtu (9/5/2020), menjelaskan saat ini harga kurma mengalami kenaikan. Salah satunya karena Arab Saudi mengalami lockdown di masa pandemik COVID-19 sehingga pasokannya pun menurun.

"Namun sekarang pasokan sudah normal kembali, hanya saja harga kurma menjadi naik," tambah Abdi.

Kenaikan harga kurma sekitar 20 persen. Ketersediaan kurma premium ini masih terbatas karena tidak semua pedagang menjualnya.

Selain kurma Ajwa, kurma kelas premium lainnya yang banyak diserbu pembeli adalah King Salman. Kurma ini dibandrol Rp 95 ribu hingga Rp 120 ribu per 400 gram.

Kurma King Salma yang bertekstur sangat lembut. Dagingnya tebal dengan rasa manis dan sedikit masam seperti rasa madu asli. Warnanya kekuningan seperti warna madu.

Abdi menerangkan kurma King Salman tersebut sangat laris di Purworejo, terlebih di bulan suci Ramadan. Kebanyakan pembeli dari kalangan menengah ke atas.

"Yang memesan kurma King Salman adalah temen-temen saya sendiri. Mereka ada di Purworejo, juga ada yang luar kota seperti Jakarta dan Solo," jelasnya.

Toko yang dibuka sejak 6 tahun itu awalnya merupakan toko musiman. Ketika musim haji dan ramadan, toko tersebut baru buka. Namun semenjak 2 tahun terakhir toko Andalusia buka setiap hari Toko itu tak saja melayani oleh-oleh haji dan kurma, tetapi ada jenis makanan lain, seperti olahan coklat kurma  dan sari kurma maupun kue kering khas lebaran.

Untuk pemasaran Abdi mengaku dibantu oleh reseller. Syarat menjadi reseller sangat mudah,  dengan membeli 3 kilo gram, sudah dianggap sebagai reseller.

"Awalnya stok sempat keteter, namun sekarang stok sudah aman, dengan harga yang fluktuatif," paparnya.

Selain kurma premium, toko ini juga menyediakan kurma-kurma biasa, seperti kurma Mesir, Saudi Arabia, Afrika dan ada juga kurma dari California. Untuk kurma dari Palestina jenis jumbo, dengan ukuran ukuran 1 kg berisi 50 biji kurm

"Kurma kelas menengah kebawah yang laris, seperti jenis Sukari khas dari Saudi Arabia," kata dia.

Toko tersebut juga menyediakan air zam-zam  asli dari Saudi Arabia dengan harga Rp 450 ribu dengan isi 5 liter.

"Harga air zam-zam di tempat kami lebih murah, dibandingkan di toko lain di Purworejo, air zam-zam seharga Rp 500 hingga 600 ribu per 5 liter," imbuhnya.(yve)