PKS Dorong Dokter Sagiran Maju Calon Bupati Bantul

PKS Dorong Dokter Sagiran Maju Calon Bupati Bantul

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Munculnya wacana poros tengah pada pemilihan bupati dan wakil bupati Bantul 2020 kian menguat. Setelah sebelumnya DPD PAN Bantul menyatakan siap mengusung ketuanya Mahmud Ardi Widanto SE sebagai Calon bupati, kini DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga memunculkan kader dokter Sagiran.

Dokter yang namanya begitu dikenal masyarakat, apalagi paska menangani kasus 'manusia paku' Supiyati asal Dlingo beberapa tahun silam itu, dinilai pantas menjadi pemimpin Bantul.

"Kita melihat dokter Sagiran ini komplit. Dari sisi keilmuan, sisi keagamaan dan manajerial, semua menguasai," kata Amir Syarifudin, Ketua DPD PKS Bantul, di sela acara Training Orientasi Partai (TOP) PKS di Burza Hotel, Jalan Parangtritis, Minggu (2/3/2020), didampingi dr Sagiran.

Pada acara yang mengambil tema "Memahamkan Kembali Arti Cinta NKRI" tersebut, pemilik RS Nur Hidayah Jetis ini pun didapuk menjadi pemateri, selain anggota komisi 1 DPR RI DR Sukamta dan Amir Syarifudin sendiri.

"Hari ini beliau kita hadirkan sebagai narasumber, sekaligus bentuk silaturahmi kepada kader PKS yang mengikuti kegiatan," imbuh Amir.

Pihaknya memang memunculkan kader-kader potensial, baik dari kalangan dunia kesehatan, politisi, budayawan dan tokoh lain sebagai figur yang akan diusung dalam pemilihan September mendatang. Tentu melalui mekanisme yang berlaku sehingga semakin banyak alternatif pilihan bagi masyarakat.

"Pak Sagiran kita dorong dan kita munculkan karena beliau itu komplit," katanya.

Yang pasti, lanjutnya, PKS bertekad menjadi partai pengusung, bukan pendukung dan siap berkomunikasi dengan partai lain seperti PAN, Demokrat dan PPP dengan pertemuan-pertemuan yang intensif.

Sementara itu dokter Sagiran sendiri mengaku hingga saat ini belum ada yang secara resmi meminang dirinya. Ketika ditanya apakah siap bertarung dalam pemilihan September mendatang, dirinya mengaku semua tergantung parpol yang akan mengusung.

"Nama saya muncul bukan hanya saat pemilihan ini saja, namun juga pernah muncul dalam pemilihan sebelumya. Ya intinya saya hingga kini belum ada yang meminang. Saya menunggu saja," katanya sambil tersenyum.

Hanya saja memang banyak hal yang harus dibenahi di Bantul. Misalnya, aktifis Muhammdiyah ini melihat persoalan kesehatan harus mendapat perhatian agar pelayanan semakin baik.

"Contoh adalah masalah BPJS, apakah memungkinkan ada plafon anggaran yang bisa digunakan untuk mengcover sementara dari APBD agar rumah sakit tidak terganggu pelayanannya. Tolong juga kami dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini disambangi," kata Sagiran yang juga ketua IDI Kabupaten Bantul tersebut.

Jika memang ingin cepat pelayanan, lanjut Badan Pengawas RS itu, maka jangan bicara UU-nya terlebih dahulu. Tetapi bagaimana semua bisa dipayungi menggunakan Pergub atau Perbub.

"Jadi ayo bergerak bersama-sama membangun Bantul dan kesejahteraan masyarakat Bantul. Alhamdulillah kendati ada kendala dalam BPJS, kami dari IDI tetap komitmen memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Namun demikian mohon persoalan BPJS agar menjadi pemikiran bersama," tandasnya. (eru)