Pemdes Sumbermulyo Buka Posko Pengaduan Bantuan Dampak Covid-19

Pemdes Sumbermulyo Buka Posko Pengaduan Bantuan Dampak Covid-19

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Pemerintah Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Bantul menyalurkan 350 paket bantuan sembako masing-masing senilai Rp 200.000  dari Kementerian Sosial (Kemensos) di Balai desa setempat, Sabtu (12/9/2020).

Sembako diwujudkan beras 10 kilogram, minyak goreng, gula, mie instan dan kebutuhan lain. Secara simbolis bantuan diserahkan  Camat Bambanglipuro Lukas Sumanasa M.Kes,  Lurah Ani Widayani MAP, serta perwakilan dari TNI, Polri serta BPD desa.

Lurah Ani mengatakan, bantuan dari Kemensos tersebut cair pada akhir Agustus lalu dan direalisasikan pada hari ini. “Kalau proposal pengajuan sendiri sudah kami lakukan beberapa bulan sebelumnya,” katanya.

Bantuan diberikan kepada Kepala Keluarga (KK) yang belum tersentuh bantuan apa pun. Karena dengan berbagai kendala teknis memang masih banyak warga yang tercecer tidak mendapakan bantuan, baik dari anggaran pusat, provinsi, APBD Kabupaten ataupun Dana Desa (DD).

“Maka kami upayakan untuk mendapat bantuan dengan chanel yang dimiliki pemerintah desa. Termasuk bantuan sembako yang diserahkan hari ini  adalah satu-satunya di DIY,” katanya.

Pemerintah Desa Sumbermulyo memang  rajin membangun jejaring dengan beberapa kementerian. “Termasuk dengan beberapa potensi yang ada di Sumbermulyo. Seperti SDMNya di desa kami, kemudian dikomunikasikan dengan yang ada di pusat. Maka  kami  bisa berlari mendapat program di kementerian tadi,” katanya.
Di lapangan, lanjut Ani, ada saja kendala dalam pemberian bantuan. Misal ada seorang KK namanya  masuk daftar Program Keluarga Harapan (PKH). Otomatis dia tidak mendapat bantuan apa pun. Padahal dia hanya pengampu, sementara yang menerima bantuan orang tuanya. Sehingga  yang bersangkutan diberikan bantuan paket sembako ini.

Ada juga suami istri berpisah namun akta cerai belum turun, maka salah satu pihak mendapatkan bantuan sembako karena harus menanggung hidup anak-anaknya. Sementara bantuan dari pemerintah atau pun sumber lain diberikan kepada mantan pasanganya.

“Semua yang terdampak Covid 19 kami upayakan untuk mendapat bantuan, kendati bukan berwujud uang. Intinya semua disapu bersih, jangan ada yang tercecer,” kata Lurah Ani.

Saat ini pihak pemerintah desa juga membuka posko pengaduan. Sekiranya ada warga terdampak belum mendapat bantuan, bisa melapor untuk ditindaklanjuti pemerintah desa dengan mengupayakan bantuan dari berbagai chanel yang dimiliki.

“Kami terus berjuang untuk rakyat kami,” tandasnya. (*)