Pelukis Batik Totok Hadiyanto Pamerkan Karya-karyanya

Pelukis Batik Totok Hadiyanto Pamerkan Karya-karyanya

KORANBERNAS.ID, BANTUL -- Totok Hadiyanto Kuswaji (63) dikenal sebagai pelukis batik. Sejak pertengahan 1970-an dia sudah melukis batik bersama ayahnya, seorang pelukis batik terkenal pada masanya yakni Kuswaji Kawindrasusanta. Selain melukis dengan media batik, Totok juga melukis pakai media kanvas dan kertas. 

Di tengah pandemi Covid-19, Totok tidak berhenti melukis meski dia menyadari belum ada ruang pameran karena memang belum berani mengumpulkan banyak orang. Lukisannya hanya dipajang pada dinding rumahnya.

Ada lebih 25 karya seni lukis batik tetapi, yang disajikan ini hanya 25 karya dalam ukuran yang berbeda-beda. Sepintas melihat seni lukis batiknya, orang akan mengira menggunakan media kanvas. Seni lukis batiknya penuh warna seolah seperti seni rupa yang menggunakan kanvas.

Karya seni batiknya ini akan dipamerkan secara daring melalui channel Ons TV di youtube mulai Selasa (15/9/2020) pukul 19:00 dan disiarkan secara live, sehingga setiap orang bisa melakukan interaksi dengan pelukisnya atau dengan pecinta seni batik lainnya.

“Saya memang sudah lama menekuni seni batik, dan mempunyai formula untuk mengawetkan karya seni batik agar tahan lama” ujar Totok.

Tajuk dari pameran ini Menelusuri Jejak Karya di Tengah Pandemi. Dari tema ini Totok melalui karya batiknya hendak menyajikan kisah situasi pandemi yang mengancam semua orang di dunia tetapi tidak membuat seniman berhenti berkarya. Bahkan dalam situasi tinggal di rumah seniman harus terus berkarya.

“Berkarya untuk terus menyalakan api kreatif agar tidak padam, perkara mempunyai efek ekonomis adalah berkah, dan sekaligus saya pahami bentuk solidaritas antara manusia di tengak krisis pandemi,” ujar Totok.

Ons Untoro selaku pengelola channel Ons TV mengenal betul proses kreatif Totok sehingga memberi ruang untuk mempublikasikan karya-karyanya dalam bentuk pameran daring.

Orang tidak perlu datang ke ruang pameran tetapi dari mana saja bisa menikmati. “Pameran secara daring adalah satu pilihan jalan keluar agar karya seni rupa bisa didistribusikan secara lebih luas,” ujarnya.

Totok Hadiyanto Kuswaji sebelum Covid-19 sering pameran di Yogyakarta, Jakarta maupun luar negeri. Selama pandemi enam bulan ini terhitung dari pertengahan Maret sampai September 2020, Totok belum mempunyai bayangan akan pameran di mana, tetapi kerja kreatifnya tidak surut.

“Ájakan pameran dari Ons Untoro untuk pameran secara daring, yang baru saya lakukan kali pertama ini, membuka pikiran saya, ternyata ada cara lain bagaimana memamerkan karya seni rupa,” kata Totok.

Karya yang dipamerkan di antaranya Tiga Kapal Nelayan ukuran 100 x 90 cm, Angin ’ukuran 98 x 81 cm, Dua Gadis Menari ukuran 89 x 86 dan sejumlah karya seni lukis batik lainnya.

“Saya sengaja menyajikan seni lukis batik, agar publik tahu seni lukis batik masih hidup, selain itu, agar orang juga tahu, bahwa saya masih terus melukis seni batik,” kata Totok Hadiyanto Kuswaji. (*)