Pandemi Tidak Menyurutkan Animo Penonton Sendratari Ramayana

Pandemi Tidak Menyurutkan Animo Penonton Sendratari Ramayana

KORANBERNAS.ID, SLEMAN--Pementasan perdana Sendratari Ramayana Prambanan, Sabtu (6/9/2020), berlangsung dengan lancar. Pertunjukan daring yang terselenggara atas kerjasama antara PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Mumbai ini, diselenggarakan untuk memperingati hubungan bilateral India-Indonesia, yang sudah terjalin selama 71 tahun. Pertunjukkan juga didukung oleh KBRI New Delhi serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Pertunjukan Sendratari Ramayana, sebelumnya dihentikan sejak awal Maret 2020 akibat pandemi Covid-19. Tak heran, saat pentas dilakukan, mendapat sambutan yang hangat dan istimewa dari para penggemarnya, baik dari dalam negeri maupun di luar negeri.

“Sebanyak 35 ribu penonton terpantau mengakses akun Youtube @BorobudurPark yang menayangkan siaran langsung pertunjukan ini. Selain itu, pertunjukan daring ini juga disaksikan oleh ratusan warga India melalui aplikasi zoom,” kata GM Teater Pentas Ramayana Chrisnamurti Adiningrum, dalam rilisnya, Minggu (5/9/2020).

Dikatakan, sebanyak 60 penari serta 20 pemain gamelan, berpadu dalam sajian menawan pertunjukan yang berlangsung selama kurang lebih 60 menit di Open Teater Ramayana. Pertunjukan yang melengkapi sajian di destinasi wisata Candi Prambanan sejak 1961 ini, tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Seluruh pemeran, wajib mengenakan face shield. Juga ada penyesuaian gerakan tari, terutama pada bagian kontak tubuh antar penari.

“Walau tidak ada sentuhan, namun chemistry-nya tetap harus dibangun. Misalnya lewat tatapan mata atau gestur tubuh. Jadi tidak harus bersentuhan, tapi tetap bisa membangun keromantisan antara Rama dan Shinta,” ujar Chrisna.

Ia mengatakan, bahwa pentas kali ini berbeda dengan pentas biasanya. Pihaknya melakukan persiapan sejak 2 minggu terakhir. Terdapat penyesuaian untuk memenuhi protokol kesehatan seperti pembatasan jumlah penari.

“Hal ini kita lalui untuk menunjukkan bahwa Sendratari Ramayana itu masih ada. Semoga kita bisa melalui situasi ini dan dapat merilis pertunjukan kembali,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT TWC Hetty Herawati menerangkan bahwa pihaknya terus berkomunikasi dengan Gugus Tugas Provinsi DIY dalam hal pembukaan pentas Sendratari Ramayana.

“Intinya kita terus melihat perkembangan. Jika pun masih belum baik, setidaknya momen ini dapat menyalurkan energi para seniman berbakat ini untuk kembali menari. Karena bagi mereka, menari merupakan sumber spirit,” katanya. (*)